Penolakan Ormas Berujung Damai: Posko Mudik Relawan di Bekasi Tetap Berdiri dengan Dukungan Warga
Mediasi Polisi Hasilkan Kesepakatan: Posko Mudik di Cikarang Timur Lanjut Setelah Sempat Dihalangi
Sebuah insiden sempat mewarnai persiapan menyambut arus mudik Lebaran 2025 di Cikarang Timur, Kabupaten Bekasi. Upaya pendirian Posko Mudik Terpadu oleh sejumlah relawan dari organisasi sukarelawan Jurpala dan Kosmi sempat terhambat oleh penolakan dari seorang oknum yang mengaku anggota organisasi masyarakat (ormas).
Kronologi Kejadian:
Peristiwa ini bermula pada Rabu (19/3) malam, ketika tim relawan Jurpala dan Kosmi berencana mendirikan posko mudik di Jalan Kampung Sinyar, Desa Karangsari, Cikarang Timur. Namun, seorang pria yang mengaku dari ormas setempat menolak pendirian posko tersebut, sehingga memicu perdebatan sengit yang terekam dalam video amatir dan viral di media sosial. Dalam video tersebut, terlihat pria berbaju hitam melarang pendirian posko dengan nada tinggi, menolak negosiasi, dan meminta relawan untuk mencari lokasi lain.
Respon Cepat Kepolisian:
Mendapat laporan mengenai kejadian tersebut, Kapolres Metro Bekasi, Kombes Mustofa, segera menurunkan tim dari Polsek Cikarang Timur ke lokasi kejadian. Saat petugas tiba, pria yang menolak posko tersebut sudah tidak berada di tempat. Polisi kemudian memfasilitasi mediasi antara tim relawan dengan warga setempat.
Musyawarah Mufakat:
Dalam musyawarah yang melibatkan warga dan perwakilan tim pelaksana posko mudik, terungkap bahwa mayoritas warga setempat justru mendukung penuh inisiatif pendirian posko mudik tersebut. Keberadaan posko dianggap penting untuk memberikan pelayanan dan bantuan kepada para pemudik yang melintas, terutama dalam mengantisipasi lonjakan arus lalu lintas saat libur Lebaran.
Kombes Mustofa menjelaskan bahwa penolakan hanya berasal dari satu orang warga yang memiliki perbedaan pendapat dengan pihak Kosmi dan Jurpala. Namun, berkat mediasi yang konstruktif, akhirnya tercapai kesepakatan bersama. Warga setempat sepakat untuk mendukung penuh pendirian dan operasional posko mudik, serta berjanji untuk membantu kelancaran kegiatan yang akan dilaksanakan.
Posko Tetap Berdiri:
Kabar baiknya, pasca-mediasi, posko mudik tetap didirikan dan beroperasi seperti yang direncanakan. Kombes Mustofa memastikan bahwa pihaknya akan terus memantau situasi dan memberikan pengamanan agar posko dapat berjalan dengan lancar dan memberikan manfaat maksimal bagi para pemudik.
Pentingnya Sinergi dan Toleransi:
Kasus ini menjadi pelajaran berharga tentang pentingnya sinergi antara berbagai elemen masyarakat dalam menyambut momen penting seperti arus mudik Lebaran. Toleransi, komunikasi yang baik, dan semangat gotong royong menjadi kunci untuk menciptakan suasana yang kondusif dan membantu kelancaran perjalanan para pemudik agar dapat merayakan Idul Fitri bersama keluarga di kampung halaman. Kejadian ini juga menjadi pengingat bahwa perbedaan pendapat sebaiknya diselesaikan melalui dialog dan musyawarah untuk mencapai mufakat, demi kepentingan bersama.