Kompolnas Ungkap Disinformasi Masif di Media Sosial Terkait Insiden Penembakan Polisi di Way Kanan
LAMPUNG, INDONESIA - Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) menyoroti derasnya arus disinformasi yang beredar di media sosial terkait kasus penembakan tiga anggota polisi di Way Kanan, Lampung. Informasi yang beredar luas di platform daring tersebut dinilai banyak yang menyimpang dari fakta sebenarnya di lapangan.
Komisioner Kompolnas, Choirul Anam, menyatakan bahwa pihaknya telah melakukan serangkaian klarifikasi untuk meluruskan informasi yang keliru tersebut. Proses klarifikasi ini melibatkan verifikasi mendalam terhadap berbagai informasi yang beredar di media sosial, dengan membandingkannya langsung dengan fakta-fakta yang ditemukan di lokasi kejadian perkara (TKP), yaitu arena sabung ayam tempat insiden tragis itu terjadi.
"Kami telah melakukan verifikasi dan klarifikasi terhadap berbagai informasi yang beredar di media sosial, dan menemukan bahwa banyak di antaranya tidak benar," ujar Anam saat dihubungi dari Bandar Lampung, Jumat (21/3/2025).
Salah satu contoh disinformasi yang diluruskan oleh Kompolnas adalah klaim yang menyebutkan bahwa penembakan terjadi pada malam hari. Berdasarkan hasil investigasi dan klarifikasi di lapangan, Kompolnas memastikan bahwa peristiwa tersebut terjadi pada siang hari. Hal ini memungkinkan saksi mata untuk mengidentifikasi pelaku yang membawa senjata api, serta memperkirakan jarak tembak dengan lebih akurat.
Kendati demikian, Kompolnas menekankan pentingnya pengungkapan kasus ini secara komprehensif dan transparan, dengan mengandalkan metode ilmiah serta bukti-bukti yang dikumpulkan oleh penyidik. Kompolnas terus mendorong agar penyelidikan dilakukan secara profesional dan akuntabel, sehingga keadilan dapat ditegakkan bagi para korban dan keluarga yang ditinggalkan.
Sebelumnya, Kompolnas juga telah menyampaikan temuan-temuan penting lainnya yang diperoleh saat melakukan olah TKP. Salah satu temuan krusial adalah indikasi bahwa pelaku penembakan bukanlah warga sipil biasa, melainkan seseorang yang memiliki kemampuan dan akses terhadap senjata api.
Kompolnas mengimbau masyarakat untuk lebih berhati-hati dalam menerima dan menyebarkan informasi yang beredar di media sosial, khususnya terkait kasus-kasus sensitif seperti ini. Verifikasi fakta dan sumber informasi menjadi kunci untuk mencegah penyebaran hoaks dan disinformasi yang dapat memperkeruh suasana dan menghambat proses penegakan hukum.
Poin-poin penting yang perlu diperhatikan:
- Kompolnas menemukan banyak disinformasi terkait kasus penembakan di media sosial.
- Klarifikasi dilakukan dengan verifikasi fakta di lapangan.
- Salah satu hoaks yang diluruskan adalah waktu kejadian penembakan.
- Kompolnas mendorong pengungkapan kasus secara ilmiah dan transparan.
- Pelaku penembakan diduga bukan dari kalangan sipil biasa.
- Masyarakat diimbau untuk berhati-hati terhadap informasi yang beredar.
Kompolnas terus berupaya untuk mengawal proses penyelidikan kasus ini dan memastikan bahwa kebenaran akan terungkap. Masyarakat diharapkan dapat memberikan dukungan kepada pihak kepolisian dengan tidak menyebarkan informasi yang belum terverifikasi dan mempercayakan penanganan kasus ini kepada pihak yang berwenang.