Pemprov DKI Jakarta Prioritaskan Pelebaran Jalan Fatmawati Usai Dikritik DPRD Soal Kemacetan

Kemacetan Parah di Jalan Fatmawati Jadi Sorotan Utama dalam Musrenbang Jakarta 2026

Persoalan kemacetan kronis di ruas Jalan Fatmawati, Jakarta Selatan, menjadi perhatian serius dalam Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Jakarta Tahun 2026. Ketua DPRD DKI Jakarta, Khoirudin, secara terbuka menyampaikan keluhannya terkait penyempitan jalan yang memperparah kondisi lalu lintas di kawasan tersebut.

"Kondisi penyempitan jalan di Jalan Fatmawati, khususnya di dekat Mal One Belpark, telah menjadi sumber kemacetan yang sangat meresahkan warga," ujar Khoirudin dalam forum Musrenbang yang digelar di Balai Kota Jakarta, Jumat (21/3/2025).

Keluhan tersebut langsung direspon oleh Pj. Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung. Ia menegaskan komitmennya untuk segera menyelesaikan persoalan tersebut pada tahun ini.

"Saya telah menerima banyak keluhan terkait kemacetan di Jalan Fatmawati, terutama di sekitar area One Belpark. Titik penyempitan jalan sepanjang kurang lebih 350 meter ini menjadi penyebab utama kemacetan," kata Pramono.

Instruksi Langsung kepada Walikota Jakarta Selatan untuk Tindak Lanjut Cepat

Gubernur Pramono Anung menginstruksikan Walikota Jakarta Selatan untuk segera mengambil tindakan konkret guna mengatasi penyempitan jalan tersebut. Ia menyadari bahwa masalah ini telah berlangsung lama dan berdampak signifikan terhadap aktivitas masyarakat.

"Saya minta Walikota Jakarta Selatan untuk segera berkoordinasi dengan pihak terkait dan mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk mempercepat proses pelebaran jalan," tegas Pramono.

Khoirudin menyambut baik respons cepat dari Gubernur Pramono. Ia berharap agar komitmen tersebut tidak hanya menjadi janji belaka, melainkan benar-benar diimplementasikan dalam waktu dekat.

"Kita semua berharap agar rencana pelebaran Jalan Fatmawati ini dapat segera terealisasi dan tidak hanya menjadi wacana di atas kertas," ungkap Khoirudin.

Pramono kembali menegaskan keseriusannya dalam menangani masalah ini. Ia menjamin bahwa proyek pelebaran Jalan Fatmawati akan menjadi prioritas utama dan diselesaikan pada tahun ini.

"Tidak ada alasan untuk menunda-nunda lagi. Proyek ini harus selesai tahun ini juga," tandas Pramono.

Pemerintah Provinsi DKI Jakarta berencana untuk melakukan pelebaran jalan di titik-titik penyempitan guna meningkatkan kapasitas jalan dan mengurangi kemacetan. Langkah ini diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi kelancaran lalu lintas dan kenyamanan warga Jakarta Selatan.

Dampak Positif yang Diharapkan dari Pelebaran Jalan:

  • Pengurangan Kemacetan: Pelebaran jalan akan meningkatkan kapasitas jalan dan mengurangi titik-titik bottleneck yang menyebabkan kemacetan.
  • Peningkatan Mobilitas: Lalu lintas yang lebih lancar akan meningkatkan mobilitas masyarakat dan mengurangi waktu tempuh perjalanan.
  • Peningkatan Aktivitas Ekonomi: Aksesibilitas yang lebih baik akan meningkatkan aktivitas ekonomi di sekitar kawasan Jalan Fatmawati.
  • Peningkatan Kualitas Hidup: Pengurangan kemacetan akan mengurangi stres dan meningkatkan kualitas hidup warga Jakarta Selatan.

Proyek pelebaran Jalan Fatmawati diharapkan menjadi solusi konkret untuk mengatasi masalah kemacetan yang telah lama menghantui warga Jakarta Selatan. Dengan komitmen dan kerjasama dari semua pihak, proyek ini diharapkan dapat berjalan lancar dan memberikan manfaat yang signifikan bagi masyarakat.