MRT Jakarta: Rencana Perluasan Jalur Lebak Bulus-Serpong Masuk Prioritas Nasional

MRT Jakarta: Rencana Perluasan Jalur Lebak Bulus-Serpong Masuk Prioritas Nasional

Pemerintah pusat telah memasukkan proyek perpanjangan jalur Mass Rapid Transit (MRT) dari Lebak Bulus hingga Serpong ke dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN). Hal ini menandakan komitmen pemerintah untuk meningkatkan konektivitas dan mengurangi kemacetan di wilayah Jabodetabek.

Wakil Wali Kota Tangerang Selatan, Pilar Saga Ichsan, mengungkapkan bahwa masuknya proyek ini ke dalam RPJMN merupakan langkah maju yang signifikan. "Sekarang sudah masuk RPJMN, artinya ini sudah masuk perencanaan Bappenas, sudah ditetapkan, sudah disahkan," ujarnya, menegaskan bahwa proyek ini bukan lagi sekadar wacana, melainkan telah menjadi prioritas nasional.

Gubernur Banten, Andra Soni, juga menyambut baik rencana ini. Beliau bahkan secara aktif mendorong realisasi proyek tersebut. "Memang MRT ini sudah cukup lama jadi keinginan kita agar rute Lebak Bulus-Serpong bisa terwujud dan Alhamdulillah, Pak Gubernur menyambut baik untuk bisa dilanjutkan," imbuh Pilar. Dukungan dari pemerintah daerah sangat penting untuk kelancaran implementasi proyek.

Studi Kelayakan dan Penentuan Trase

Saat ini, PT MRT Jakarta tengah melakukan studi kelayakan (feasibility study) untuk menentukan trase jalur yang paling optimal. Studi ini mempertimbangkan berbagai faktor, termasuk kepadatan penduduk, kondisi geografis, dan potensi dampak lingkungan. Hasil studi kelayakan ini akan menjadi dasar bagi penentuan lokasi stasiun dan desain konstruksi.

"PT MRT juga sudah melakukan tahun ini feasibility study terkait terasenya, mau pakai trase yang mana. Jadi, mudah-mudahan bisa segera diwujudkan," jelas Pilar. Studi kelayakan yang komprehensif akan memastikan bahwa proyek ini dibangun secara efisien dan berkelanjutan.

Dukungan dari Sektor Swasta

Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Banten, Tri Nurtopo, menekankan pentingnya dukungan dari sektor swasta untuk merealisasikan proyek ini. Beliau secara khusus mengharapkan dukungan dari pengembang properti besar yang beroperasi di wilayah Serpong, seperti Sinar Mas Land.

"Kami berharap ada dukungan dari pengembang seperti Sinar Mas, terutama perusahaan (lokasi) yang rencana dilewati MRT," ujar Tri. Keterlibatan sektor swasta dapat mempercepat proses pembangunan dan mengurangi beban anggaran pemerintah.

Koordinasi Lintas Sektor

Proyek perpanjangan jalur MRT ini melibatkan berbagai pihak, termasuk Kementerian Perhubungan, PT MRT Jakarta, Pemerintah Kota Tangerang Selatan, dan sektor swasta. Koordinasi yang efektif antar pihak sangat penting untuk memastikan proyek ini berjalan lancar.

Tri Nurtopo mengungkapkan bahwa pertemuan koordinasi akan terus dilakukan untuk membahas detail proyek, termasuk lokasi stasiun. "Tanggal 26 Maret 2025 kita mau rapat lagi membahas rencana ini di Stasiun MRT Lebak Bulus," tandasnya. Melalui koordinasi yang intensif, diharapkan semua kendala dapat diatasi dan proyek dapat diselesaikan sesuai target.

Manfaat Bagi Masyarakat

Perpanjangan jalur MRT hingga Serpong akan memberikan banyak manfaat bagi masyarakat, antara lain:

  • Peningkatan Aksesibilitas: Memudahkan masyarakat Banten untuk mengakses wilayah Jabodebek, dan sebaliknya.
  • Pengurangan Kemacetan: Mengurangi penggunaan kendaraan pribadi dan mengurangi kemacetan di jalan raya.
  • Peningkatan Mobilitas: Mempercepat waktu tempuh dan meningkatkan efisiensi perjalanan.
  • Pengembangan Ekonomi: Mendorong pertumbuhan ekonomi di wilayah Serpong dan sekitarnya.

Dengan masuknya proyek ini ke dalam RPJMN, diharapkan realisasi perpanjangan jalur MRT Lebak Bulus-Serpong dapat segera terwujud. Proyek ini akan menjadi solusi transportasi massal yang berkelanjutan dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat di wilayah Jabodetabek.