Tragedi di Lombok Utara: ASN Muda Diduga Bunuh Diri Akibat Tekanan dalam Kasus Hukum
Kasus Dugaan Pencurian Berujung Maut: Kisah Tragis Seorang ASN di Lombok Utara
Lombok Utara, Nusa Tenggara Barat dikejutkan dengan kabar duka seorang Aparatur Sipil Negara (ASN) bernama RW (27) yang ditemukan meninggal dunia diduga akibat bunuh diri. Kasus ini menjadi sorotan tajam karena adanya dugaan tekanan yang dialami RW dari pihak kepolisian terkait tuduhan pencurian yang dialamatkan kepadanya.
Kisah pilu ini bermula ketika RW dituduh melakukan pencurian. Pihak kepolisian kemudian melakukan pemeriksaan terhadap RW dan meminta yang bersangkutan untuk menandatangani Berita Acara Pemeriksaan (BAP). Namun, RW bersikukuh menolak menandatangani BAP tersebut karena merasa tidak melakukan perbuatan yang dituduhkan. Penolakan RW inilah yang diduga menjadi awal mula tekanan yang membuatnya depresi hingga akhirnya memutuskan mengakhiri hidupnya.
Sosok RW di Mata Keluarga dan Lingkungan
Di mata keluarga dan lingkungannya, RW dikenal sebagai sosok pemuda yang rajin, pekerja keras, dan bertanggung jawab. Nasrudin, ayah RW, mengungkapkan bahwa anaknya merupakan tulang punggung keluarga yang rela merantau untuk biaya kuliah hingga akhirnya berhasil lulus Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) pada tahun 2023.
"Anak saya ini rajin, dia rela merantau mengumpulkan uang untuk kuliah dan lulus tes PPPK tahun 2023. Kami sangat bangga, bisa tanya ke semua warga desa ini, dia anak baik," ujar Nasrudin dengan nada sedih.
Selain bekerja sebagai ASN, RW juga memiliki usaha sampingan berjualan minuman segar dan takjil untuk menambah penghasilan. Ia juga dikenal sebagai sosok yang aktif dalam kegiatan keagamaan di desanya, bahkan sering menggantikan imam masjid ketika berhalangan. RW juga sangat peduli terhadap keluarganya, terutama bibinya yang penyandang disabilitas, Nurhasanah (50), yang sangat bergantung padanya.
Reaksi Keluarga dan Warga
Kematian RW menimbulkan kesedihan mendalam bagi keluarga dan warga Desa Sesait. Nurhasanah, bibi RW, bahkan sempat meluapkan emosinya kepada Kapolsek Kayangan saat melayat. Warga juga merasa geram dan kecewa atas tindakan kepolisian yang dianggap tidak adil dan tidak mengedepankan kemanusiaan.
"Bagaimana kami tidak merasa emosi? Kasusnya sudah damai almarhum ini, kok masih dilanjutkan oleh Polsek Kayangan ini, heran kami," kata Hamdan Wadi, tetangga RW.
Perjuangan Hidup RW yang Inspiratif
Sebelum menjadi ASN, RW telah melalui berbagai macam pekerjaan untuk meraih cita-citanya. Ia pernah berjualan cilok, merantau ke Malaysia untuk bekerja di ladang sawit, hingga akhirnya berhasil menyelesaikan kuliah dan lulus PPPK. Kerja keras dan semangat pantang menyerah RW membuatnya menjadi inspirasi bagi banyak orang.
Bahkan, sebelum kejadian tragis ini, RW sempat memposting perjalanan hidupnya di media sosial dengan harapan dapat memotivasi orang lain. Namun, takdir berkata lain, RW justru mengakhiri hidupnya di kios kecil yang dibangunnya dengan susah payah.
Pesan Terakhir yang Menyayat Hati
Beberapa hari sebelum meninggal dunia, RW sempat menuliskan kalimat "Kejujuran sudah tak berguna" di dinding kiosnya. Ia juga sempat memposting status di Facebook yang mengisyaratkan bahwa dirinya sedang mengalami masalah. Pada tanggal 8 Maret 2025, RW membuat status yang menjelaskan bahwa ia tidak mengambil ponsel seseorang sesuai yang dituduhkan.
Tindakan Kepolisian dan Ombudsman
Menanggapi kasus ini, Kabid Humas Polda NTB, AKBP Mohammad Kholid, menyatakan bahwa situasi di Polsek Kayangan sudah kondusif dan Propam Polda NTB sedang melakukan pemeriksaan terkait penanganan kasus RW. Kepala Ombudsman NTB, Dwi Sudarsono, juga menaruh perhatian serius terhadap kasus ini dan meminta Propam Polda NTB untuk mengecek prosedur penanganan kasus RW.
Kasus tragis yang menimpa RW ini menjadi pengingat bagi kita semua akan pentingnya penegakan hukum yang adil, transparan, dan mengedepankan nilai-nilai kemanusiaan. Semoga kejadian serupa tidak terulang kembali di masa depan.
Poin-Poin Penting:
- RW (27), seorang ASN di Lombok Utara, meninggal dunia diduga akibat bunuh diri karena tekanan terkait kasus pencurian.
- RW dikenal sebagai sosok yang rajin, pekerja keras, dan bertanggung jawab.
- Keluarga dan warga merasa geram atas tindakan kepolisian yang dianggap tidak adil.
- Propam Polda NTB dan Ombudsman NTB sedang melakukan investigasi terkait kasus ini.
- Kasus ini menjadi pengingat akan pentingnya penegakan hukum yang adil dan humanis.