Status Awas Gunung Lewotobi Laki-laki: Erupsi Dahsyat dan Potensi Banjir Lahar Hujan Mengintai
Gunung Lewotobi Laki-laki di Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT), menunjukkan aktivitas vulkanik yang signifikan. Pos Pengamat Gunung Api (PGA) Lewotobi Laki-laki melaporkan, pada hari Jumat, 21 Maret 2025, gunung tersebut menyemburkan asap tebal dengan ketinggian mencapai 500 meter dari puncak kawah.
Asap kawah berwarna putih dengan intensitas sedang hingga tebal terpantau antara pukul 06.00 WITA hingga 12.00 WITA. "Asap kawah bertekanan lemah teramati berwarna putih dengan intensitas sedang hingga tebal dan tinggi 200-500 meter di atas puncak kawah," jelas Yohanes Kolli Sorywutun, Petugas Pos PGA Lewotobi Laki-laki.
Aktivitas Kegempaan Meningkat
Selain erupsi asap, aktivitas kegempaan di Gunung Lewotobi Laki-laki juga mengalami peningkatan. Dalam periode waktu yang sama, tercatat:
- 9 kali gempa embusan dengan amplitudo 2.9-7.4 mm, durasi 35-60 detik.
- 4 kali tremor harmonik dengan amplitudo 3.7-5.9 mm, durasi 20-215 detik.
- 1 kali gempa frekuensi rendah dengan amplitudo 2.9 mm, durasi 22 detik.
- 4 kali gempa vulkanik dalam dengan amplitudo 3.7-22.2 mm, S-P 1-1.6 detik, durasi 12-15 detik.
- 2 kali gempa tektonik jauh dengan amplitudo 7.4-11 mm, S-P 17.4-50.7 detik, durasi 53-166 detik.
Kondisi cuaca di sekitar gunung bervariasi antara cerah, berawan, dan mendung. Angin bertiup lemah ke arah utara dan timur laut, dengan suhu udara berkisar antara 22-27 derajat Celcius.
Potensi Banjir Lahar Hujan
Masyarakat di sekitar Gunung Lewotobi Laki-laki diimbau untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi banjir lahar hujan, terutama di sungai-sungai yang berhulu di puncak gunung. Yohanes Kolli Sorywutun secara khusus menyebutkan beberapa daerah yang berpotensi terdampak, yaitu Dulipali, Padang Pasir, Nobo, Klatanlo, Hokeng Jaya, Boru, dan Nawakote.
Status Awas (Level IV)
Saat ini, status aktivitas Gunung Lewotobi Laki-laki berada pada level IV atau Awas. Peningkatan aktivitas ini dipicu oleh letusan dahsyat yang terjadi pada Kamis, 20 Maret 2025, pukul 22.56 WITA. Letusan tersebut disertai suara ledakan dan gemuruh yang kuat, dengan amplitudo maksimum mencapai 47.6 mm dan durasi sekitar 11 menit 9 detik.
Kolom abu letusan teramati mencapai ketinggian sekitar 8.000 meter di atas puncak (9.584 meter di atas permukaan laut). Kolom abu berwarna kelabu hingga hitam dengan intensitas tebal condong ke arah barat daya dan barat.