Demajors Rayakan 25 Tahun dengan Rilis Ulang 14 Album Ikonik dalam Format Vinyl: Sebuah Apresiasi untuk Musik Indonesia

Demajors Merayakan 25 Tahun Dedikasi dengan Rilis Ulang 14 Album Vinyl Ikonik

Label rekaman independen terkemuka, Demajors, merayakan 25 tahun eksistensinya di industri musik Indonesia dengan langkah yang istimewa: merilis ulang 14 album ikonik dalam format vinyl. Langkah ini bukan hanya sekadar perayaan, tetapi juga sebuah bentuk apresiasi terhadap perkembangan musik Tanah Air dan meningkatnya minat terhadap rilisan fisik, khususnya piringan hitam.

"Perilisan 14 album ini adalah wujud komitmen kami untuk terus mendukung ekosistem musik Indonesia," ujar perwakilan Demajors dalam keterangan persnya. "Kami melihat adanya peningkatan signifikan terhadap permintaan rilisan fisik, dan vinyl menjadi medium yang sangat dicari oleh para pecinta musik."

Ke-14 album yang dirilis ulang ini mencakup berbagai genre dan era, merepresentasikan keragaman dan kekayaan musik Indonesia. Berikut adalah daftar lengkap album yang tersedia untuk pre-order:

  • David Bayu - Di Dalam Jiwa: Album solo perdana David Bayu setelah meninggalkan Naif, pertama kali dirilis dalam format vinyl pada tahun 2023 dan langsung habis terjual. Karena permintaan yang tinggi, album ini dicetak ulang. (Spesifikasi: 1 x LP, 33 1/3 RPM)
  • Dirty Ass - Manifes: Mini album dari band garage punk asal Tangerang, berisi empat track agresif yang diproduseri oleh Leonardo Ringo. Artwork yang khas dari Rijan Maulana semakin menambah daya tarik rilisan ini. (Spesifikasi: 7 inch, 45 RPM)
  • Efek Rumah Kaca - Efek Rumah Kaca: Album debut dari Efek Rumah Kaca yang menjadi tonggak penting dalam musik independen Indonesia. Album ini memadukan energi indie-rock dengan lirik aktivisme yang kuat. (Spesifikasi: 2 x LP, 33 1/3 RPM)
  • Endah N Rhesa - Nowhere to Go: Album perdana dari duo folk akustik Endah N Rhesa, dirilis pada tahun 2009 dan meraih penghargaan AMI Award untuk kategori Produksi Alternatif Terbaik. (Spesifikasi: 1 x LP, 33 1/3 RPM)
  • Homogenic - Epic Symphony: Album studio perdana dari grup electro pop asal Bandung, Homogenic. Album ini dianggap sebagai salah satu tonggak musik electronic Indonesia. (Spesifikasi: 2 x LP, 33 1/3 RPM)
  • Jason Ranti - Akibat Pergaulan Blues: Album perdana dari singer-songwriter nyeleneh Jason Ranti, menawarkan lirik kontemporer yang nakal dan reflektif. (Spesifikasi: 2 x LP, 33 1/3 RPM)
  • Naif - Naif: Album debut dari Naif yang dirilis pada tahun 1998. Album ini dinobatkan sebagai salah satu dari 150 Album Indonesia Terbaik Sepanjang Masa oleh Majalah Rolling Stone Indonesia. (Spesifikasi: 1 x LP, 33 1/3 RPM)
  • Naif - Jangan Terlalu: Album kedua Naif yang dirilis pada tahun 2000, juga menuai kesuksesan besar dan menghasilkan lagu-lagu hits. (Spesifikasi: 1 x LP, 33 1/3 RPM)
  • Naif - Titik Cerah: Album studio ketiga dari Naif yang dirilis pada tahun 2002. Album ini juga masuk ke dalam daftar 150 Album Indonesia Terbaik versi majalah Rolling Stone Indonesia. (Spesifikasi: 1 x LP, 33 1/3 RPM)
  • Netral - Netral: Album debut dari Netral yang dirilis pada tahun 1995, berhasil terjual lebih dari 80.000 kopi. (Spesifikasi: 1 x LP, 33 1/3 RPM)
  • The Adams - The Adams: Album selftitled ini adalah album studio pertama dari grup musik indie rock asal Jakarta, The Adams. (Spesifikasi: 1 x LP, 33 1/3 RPM)
  • The Adams - V2.05: Album kedua dari The Adams. Majalah Rolling Stones Indonesia memasukkan album ini ke dalam daftar 150 Album Indonesia Terbaik sepanjang masa. (Spesifikasi: 1 x LP, 33 1/3 RPM)
  • The Adams - Agterplaas: Album ketiga The Adams, dirilis 13 tahun setelah album sebelumnya. Album ini membawa The Adams ke hati generasi Z. (Spesifikasi: 2 x LP, 45 RPM)
  • The Upstairs - Matraman: Album perdana The Upstairs yang dirilis pada tahun 2004. Album Matraman ditempatkan pada peringkat ke-105 dalam daftar 150 Album Indonesia Terbaik versi majalah Rolling Stones Indonesia. (Spesifikasi: 1 x LP, 33 1/3 RPM)

Pre-order untuk ke-14 album ini dapat dilakukan melalui situs resmi Demajors di www.demajors.com dengan syarat dan ketentuan yang berlaku. Jangan lewatkan kesempatan untuk memiliki rilisan fisik dari album-album ikonik ini dan merayakan 25 tahun perjalanan Demajors dalam mendukung musik Indonesia.

Sebuah Selebrasi dan Investasi

Keputusan Demajors untuk merilis ulang album-album klasik ini dalam format vinyl adalah sebuah langkah strategis dan sentimental. Di tengah dominasi musik digital, rilisan fisik seperti vinyl menawarkan pengalaman mendengarkan yang berbeda, lebih intim, dan taktil. Bagi para kolektor dan penggemar musik, vinyl bukan hanya sekadar media penyimpanan musik, tetapi juga sebuah artefak budaya yang memiliki nilai estetika dan sejarah.

Langkah ini juga merupakan investasi jangka panjang bagi Demajors. Dengan menghadirkan kembali album-album klasik dalam format vinyl, mereka tidak hanya memuaskan permintaan pasar yang ada, tetapi juga memperkenalkan musik-musik berkualitas kepada generasi baru. Hal ini akan membantu memperkuat posisi Demajors sebagai salah satu label rekaman independen paling berpengaruh di Indonesia.

Perayaan 25 tahun Demajors ini bukan hanya tentang masa lalu, tetapi juga tentang masa depan musik Indonesia. Dengan terus mendukung musisi-musisi lokal dan merilis musik berkualitas, Demajors berharap dapat terus berkontribusi dalam mengembangkan ekosistem musik yang sehat dan berkelanjutan.