Jawa Barat Terapkan Kurikulum Wajib Militer di SMA/SMK Tahun 2025
Jawa Barat Terapkan Kurikulum Wajib Militer di SMA/SMK Tahun 2025
Pemerintah Provinsi Jawa Barat (Jabar) berencana menerapkan kurikulum wajib militer di seluruh sekolah menengah atas (SMA) dan sekolah menengah kejuruan (SMK) di wilayahnya. Penerapan kurikulum ini dijadwalkan dimulai pada tahun ajaran 2025/2026. Inisiatif ini diumumkan langsung oleh Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, yang menekankan pentingnya pembentukan karakter dan penguatan nilai bela negara di kalangan generasi muda. Kehadiran program ini diharapkan mampu mengurangi angka kenakalan remaja, termasuk tawuran antar pelajar dan aksi premanisme yang belakangan meresahkan masyarakat.
Sebagai bagian integral dari kurikulum wajib militer, anggota Tentara Nasional Indonesia (TNI) dan Kepolisian Republik Indonesia (Polri) akan ditugaskan sebagai pembina di setiap sekolah. Para pembina ini akan berperan aktif dalam membina karakter siswa, mengidentifikasi potensi dan bakat masing-masing individu, serta memberikan arahan bagi siswa yang bercita-cita mengabdi di bidang pertahanan dan keamanan negara. Lebih dari sekadar pelatihan baris-berbaris, program ini dirancang untuk mengembangkan kemampuan kepemimpinan, kedisiplinan, dan kerja sama tim pada siswa. Gubernur Mulyadi menegaskan bahwa program ini bukan sekadar upaya penanggulangan masalah sosial, tetapi juga investasi jangka panjang dalam pembangunan sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas.
Kurikulum wajib militer ini tidak akan berdiri sendiri, melainkan diintegrasikan dengan berbagai sektor strategis pembangunan Jawa Barat. Integrasi ini akan fokus pada bidang-bidang seperti pertanian dan peternakan. Dengan demikian, program ini diharapkan mampu mencetak generasi muda yang tidak hanya memiliki karakter yang kuat dan disiplin, tetapi juga memiliki keterampilan praktis yang siap diimplementasikan di dunia kerja. Hal ini selaras dengan upaya pemerintah daerah untuk mengurangi angka pengangguran di Jawa Barat.
Lebih lanjut, Gubernur Mulyadi menjelaskan bahwa program ini diyakini mampu menggali potensi siswa di berbagai bidang. Kedisiplinan yang ditanamkan melalui wajib militer diharapkan dapat meningkatkan fokus belajar siswa dan mendorong mereka untuk menghindari aktivitas yang tidak produktif. Dengan demikian, kurikulum ini diharapkan dapat memberikan kontribusi positif terhadap peningkatan kualitas pendidikan dan terciptanya generasi muda yang tangguh, berdaya saing tinggi, dan siap menghadapi tantangan masa depan. Pemerintah Provinsi Jabar optimistis bahwa program ini akan menjadi langkah strategis dalam mencetak generasi emas Jawa Barat yang siap bersaing di kancah nasional maupun internasional. Keberhasilan program ini akan sangat bergantung pada koordinasi yang efektif antara pemerintah daerah, pihak sekolah, TNI, dan Polri.
Berikut beberapa poin penting terkait program ini:
- Implementasi: Tahun ajaran 2025/2026
- Sasaran: Siswa SMA/SMK se-Jawa Barat
- Pembina: Anggota TNI dan Polri
- Tujuan: Membentuk karakter, menggali potensi, mengurangi kenakalan remaja, dan meningkatkan daya saing SDM.
- Integrasi: Sektor pertanian dan peternakan
Program ini diharapkan dapat menjadi model bagi daerah lain dalam upaya membangun karakter generasi muda dan mempersiapkan mereka untuk menghadapi masa depan yang penuh tantangan.