Jawa Barat Gencarkan Pemberantasan Premanisme Demi Tarik Investasi

Jawa Barat Gencarkan Pemberantasan Premanisme Demi Tarik Investasi

Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia melakukan kunjungan penting ke Jawa Barat, bertemu langsung dengan tokoh penting Jawa Barat, Dedi Mulyadi. Pertemuan tersebut membahas strategi untuk meningkatkan investasi di provinsi tersebut, dengan fokus utama pada pemberantasan premanisme.

Dedi Mulyadi, menekankan komitmennya untuk menciptakan iklim investasi yang kondusif di Jawa Barat. Ia menyatakan bahwa praktik premanisme akan ditindak tegas, karena menghambat masuknya investor dan merusak citra daerah. "Jawa Barat harus zero premanisme," tegasnya.

Selain pemberantasan premanisme, Dedi Mulyadi juga menyoroti beberapa langkah strategis lain untuk menarik investasi, yaitu:

  • Penghapusan Pungutan Ilegal: Segala bentuk pungutan tidak resmi yang membebani investor akan dihilangkan.
  • Pembangunan Infrastruktur: Investasi berkelanjutan dalam infrastruktur akan terus dilakukan untuk mendukung kelancaran bisnis.
  • Peningkatan Kualitas Tenaga Kerja: Sistem ketenagakerjaan yang adil dan kompetitif akan dibangun untuk memenuhi kebutuhan industri.
  • Perlindungan Lingkungan dan Kesejahteraan Pekerja: Pengusaha didorong untuk bertanggung jawab terhadap lingkungan dan memberikan kesejahteraan yang layak bagi pekerja, termasuk pembayaran Tunjangan Hari Raya (THR) tepat waktu.

Sebagai bentuk dukungan nyata, Dedi Mulyadi telah mengeluarkan kebijakan khusus terkait THR, yaitu penghapusan tunggakan pajak kendaraan bagi warga Jawa Barat.

Ketua Umum Kadin Indonesia, Anindya Bakrie, mengapresiasi langkah-langkah yang diambil oleh Pemerintah Provinsi Jawa Barat. Ia menyatakan bahwa Jawa Barat memiliki peran penting dalam perekonomian nasional. "Jawa Barat bisa dibilang barometer untuk Indonesia," ujarnya. Ia berharap Kadin dapat terus mendukung Jawa Barat dalam mencapai target pertumbuhan ekonomi nasional.

Anindya Bakrie optimistis bahwa dengan sinergi yang baik antara pemerintah dan pelaku usaha, target pertumbuhan ekonomi sebesar 8 persen dapat tercapai. Ia juga menekankan pentingnya menjaga kerukunan dan persatuan di kalangan pengusaha, khususnya di tubuh Kadin.

Pertemuan ini menjadi momentum penting bagi Jawa Barat untuk membuktikan komitmennya dalam menciptakan iklim investasi yang aman, nyaman, dan menguntungkan. Dengan menghilangkan premanisme dan menerapkan kebijakan yang mendukung pertumbuhan ekonomi, Jawa Barat berpotensi menjadi tujuan investasi yang menarik bagi investor domestik maupun mancanegara.