BPOM Jamin Keamanan Takjil Ramadhan 1446 H: Hasil Pengawasan Intensif Menunjukkan Mayoritas Produk Aman Dikonsumsi

BPOM Jamin Keamanan Takjil Ramadhan 1446 H: Hasil Pengawasan Intensif Menunjukkan Mayoritas Produk Aman Dikonsumsi

Jakarta - Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) memberikan kabar menggembirakan bagi masyarakat Indonesia yang menjalankan ibadah puasa Ramadhan 1446 H. Melalui pengawasan intensif yang dilakukan terhadap peredaran takjil, BPOM menyatakan bahwa mayoritas produk yang dijual aman untuk dikonsumsi.

Kepala BPOM, Taruna Ikrar, mengungkapkan bahwa pengawasan terhadap pangan olahan, khususnya takjil, telah dilakukan sejak tanggal 24 Februari 2025. Hingga minggu kelima pengawasan, BPOM telah menguji 4.958 sampel takjil di berbagai wilayah. Hasilnya menunjukkan bahwa 98,6% atau 4.862 sampel memenuhi syarat keamanan pangan.

"Dengan hasil ini, kami dapat menyatakan bahwa takjil yang beredar di pasaran pada Ramadhan tahun ini aman dikonsumsi. Masyarakat dapat memilih takjil di pasar tradisional dengan rasa aman," ujar Taruna Ikrar saat konferensi pers di Jakarta Pusat, Jumat (21/3/2025).

Meski demikian, BPOM tetap menemukan adanya takjil yang mengandung bahan berbahaya. Dari total sampel yang diuji, sekitar 1,94% atau 96 sampel terindikasi mengandung formalin, boraks, dan rhodamin B. Takjil-takjil tersebut umumnya berupa mi kuning basah, rujak mi, agar-agar merah, kerupuk nasi, cincau, delima, pacar cina, hingga cendol berwarna merah muda.

BPOM telah mengambil langkah-langkah tegas terhadap temuan ini. Distributor yang menjual takjil berbahaya diperintahkan untuk menarik produk dari peredaran dan memusnahkannya. Selain itu, BPOM juga memberikan sanksi administratif kepada pelaku usaha yang melanggar ketentuan. Bahkan, beberapa kasus telah ditingkatkan ke tahap penyidikan oleh Deputi IV BPOM.

Rekomendasi BPOM untuk Masyarakat:

  • Teliti sebelum membeli: Perhatikan warna, aroma, dan tekstur takjil. Hindari takjil yang berwarna terlalu mencolok, berbau aneh, atau bertekstur terlalu kenyal.
  • Beli dari tempat terpercaya: Utamakan membeli takjil dari pedagang atau toko yang memiliki reputasi baik dan terjamin kebersihannya.
  • Perhatikan label: Jika takjil memiliki label, periksa tanggal kedaluwarsa dan komposisi bahan.
  • Laporkan jika menemukan takjil mencurigakan: Jika menemukan takjil yang mencurigakan, segera laporkan ke BPOM atau Dinas Kesehatan setempat.

Dengan kewaspadaan dan kehati-hatian, masyarakat dapat menikmati takjil yang aman dan sehat selama bulan Ramadhan. BPOM akan terus melakukan pengawasan secara intensif untuk melindungi masyarakat dari pangan yang berbahaya.