NeutraDC Tingkatkan Kualitas Pendidikan Anak Suku Tengger dengan Bantuan Teknologi

NeutraDC Ulurkan Tangan, Pendidikan Anak Suku Tengger di Bromo Sentuh Era Digital

PT Telkom Data Ekosistem (NeutraDC), anak perusahaan PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk, menunjukkan komitmen kuatnya dalam memajukan dunia pendidikan di pelosok negeri. Bentuk komitmen tersebut direalisasikan melalui program "Pijar Teknologi untuk Pendidikan Anak-anak Suku Tengger", yang menyasar lembaga pendidikan nonformal Pasraman dan taman kanak-kanak di Desa Ngadiwono, Kecamatan Tosari, Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur.

Acara serah terima bantuan berlangsung pada hari Minggu, 23 Februari 2025, ditandai dengan pemberian seperangkat peralatan presentasi modern. Bantuan tersebut meliputi laptop, proyektor lengkap, dan printer. Diharapkan, peralatan ini akan menjadi katalisator peningkatan kualitas proses belajar mengajar bagi anak-anak Suku Tengger yang mendiami kawasan Gunung Bromo yang memiliki tradisi dan budaya yang unik. Dukungan ini diharapkan dapat membantu anak-anak suku Tengger untuk lebih mengenal dunia luar dan mengembangkan potensi diri mereka.

Andreuw ThAF, CEO NeutraDC, dalam keterangan resminya menyampaikan pandangannya mengenai pentingnya akses teknologi bagi anak-anak, terutama yang berada di wilayah perdesaan. Menurutnya, bantuan peralatan multimedia ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas penyampaian informasi dan membuat proses belajar mengajar menjadi lebih interaktif dan menarik.

"Dengan peralatan ini, guru-guru dapat lebih mudah memperkenalkan ilmu pengetahuan dengan metode yang lebih canggih. Anak-anak pun jadi lebih semangat dalam belajar," ujar Andreuw.

Inisiatif ini merupakan bagian integral dari perayaan ulang tahun ketiga NeutraDC yang jatuh pada bulan Maret. Melalui program Two Hands Hub, NeutraDC menegaskan komitmennya untuk mewujudkan pemerataan pertumbuhan teknologi hingga ke daerah-daerah terpencil di Indonesia. Program ini selaras dengan visi perusahaan untuk memberikan kontribusi positif bagi masyarakat dan lingkungan.

"Kami percaya bahwa teknologi harus dapat diakses oleh semua lapisan masyarakat, termasuk komunitas di perdesaan. Dengan dukungan teknologi, kami berharap dapat memberdayakan masyarakat lokal untuk berkembang di era digital," imbuh Andreuw.

Pasraman, sebagai lembaga pendidikan nonformal yang berperan penting dalam mengajarkan agama Hindu dan nilai-nilai budaya kepada generasi muda Suku Tengger, selama ini menghadapi tantangan keterbatasan fasilitas. Nita Agustina, salah seorang guru di Pasraman, mengungkapkan bahwa mereka hanya memiliki satu ruangan yang digunakan secara bergantian oleh siswa dari berbagai tingkatan, mulai dari TK, PAUD, hingga SD kelas 1 hingga 6. Bantuan dari NeutraDC ini menjadi angin segar bagi mereka.

"Selama ini, kami mengabdi tanpa pamrih dan dukungan pembiayaan. Dengan bantuan teknologi ini, kami berharap dapat memberikan pembelajaran yang lebih baik dan menarik bagi anak-anak," kata Nita dengan penuh harap.

Antusiasme serupa juga diungkapkan oleh Riska Kartika Sari, salah seorang siswa di Pasraman. Ia merasa senang dengan adanya peralatan baru yang akan menunjang proses belajarnya.

"Dengan peralatan ini, kami bisa belajar sambil menonton video tentang berbakti kepada orangtua dan Sang Hyang Widi. Jadi, kami bisa melihat dan mempraktikkan langsung," ungkap Riska dengan gembira.

Program Two Hands Hub sendiri merupakan wujud nyata komitmen NeutraDC dalam mendukung komunitas lokal melalui pemanfaatan teknologi. Sebelumnya, program ini telah sukses memberikan pelatihan teknologi AI kepada UMKM di Mandalika dan Bali, dengan tujuan untuk meningkatkan daya saing mereka di era digital yang semakin kompetitif.

Dengan dukungan teknologi yang diberikan, NeutraDC berharap dapat memberikan dampak positif yang signifikan bagi pendidikan anak-anak Suku Tengger di kawasan Bromo. Selain itu, NeutraDC juga berharap dapat menjadi pionir dalam mendorong pemerataan akses teknologi di seluruh pelosok Indonesia, sehingga seluruh masyarakat dapat merasakan manfaat dari kemajuan teknologi.