Erupsi Lewotobi Laki-Laki: Petani Flores Timur Alami Luka Bakar Serius Akibat Lahar Panas
Erupsi Lewotobi Laki-Laki: Petani Flores Timur Alami Luka Bakar Serius Akibat Lahar Panas
Erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki di Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT), kembali memakan korban. Hendrikus Saren Kwuta, seorang petani asal Desa Nurabelen, Kecamatan Ile Bura, mengalami luka bakar serius di sekujur tubuh dan wajah akibat terpapar lahar panas saat menjaga ladang padinya di lereng gunung.
Kronologi Kejadian
Menurut keterangan Kepala Desa Nurabelen, Lambert Puka, peristiwa nahas ini terjadi pada Kamis malam, 20 Maret 2025, saat Gunung Lewotobi Laki-Laki kembali meletus. Hendrikus, yang berniat melindungi tanamannya dari gangguan binatang, tidak menyangka akan menjadi korban keganasan alam.
"Mereka terdampak guguran debu dan lahar panas. Satunya sudah dirujuk ke Rumah Sakit Umum Daerah Larantuka dan satu di Puskesmas Lewolaga," terang Lambert.
Kondisi Korban dan Penanganan Medis
Saat ini, Hendrikus tengah menjalani perawatan intensif di Puskesmas Lewolaga. Keluarga korban, melalui An Kwuta, menuturkan bahwa Hendrikus ditemukan dalam kondisi luka-luka setelah letusan dan segera dievakuasi dari lereng gunung.
"Pagi subuh itu kakak mereka pergi lihat bapa di kebun. Lalu kondisinya begitu," ujar An Kwuta.
Selain Hendrikus, dilaporkan terdapat satu warga lain yang mengalami luka serupa. Korban tersebut telah dirujuk ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Larantuka untuk mendapatkan penanganan medis yang lebih intensif. Identitas korban kedua ini belum diungkapkan oleh pihak berwenang.
Peningkatan Status Gunung dan Dampak Erupsi
Erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki pada Kamis malam tersebut memuntahkan kolom abu setinggi 8.000 meter di atas puncak. Sebelumnya, gunung ini telah menunjukkan peningkatan aktivitas yang signifikan, hingga akhirnya statusnya dinaikkan dari level III (Siaga) menjadi level IV (Awas) pada pukul 22.30 WITA.
Kondisi ini tentu menimbulkan kekhawatiran di kalangan masyarakat sekitar gunung. Guguran debu dan lahar panas menjadi ancaman serius bagi keselamatan warga dan aktivitas pertanian mereka.
Imbauan dan Langkah Antisipasi
Pemerintah daerah Flores Timur, melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), mengimbau warga untuk tetap waspada dan mengikuti arahan petugas. Evakuasi mandiri ke tempat yang lebih aman juga disarankan jika situasi semakin memburuk. Selain itu, BPBD juga terus berkoordinasi dengan pihak terkait untuk memberikan bantuan dan penanganan yang dibutuhkan bagi para korban erupsi.
Berikut langkah-langkah antisipasi yang dapat dilakukan warga:
- Memantau Informasi Resmi: Selalu perbarui informasi terkini mengenai aktivitas Gunung Lewotobi Laki-Laki dari sumber-sumber terpercaya seperti BPBD dan PVMBG.
- Menyiapkan Masker dan Perlengkapan Darurat: Debu vulkanik dapat menyebabkan gangguan pernapasan. Siapkan masker, kacamata pelindung, dan perlengkapan darurat lainnya.
- Evakuasi Dini: Jika mendapat instruksi evakuasi dari petugas, segera tinggalkan rumah dan menuju tempat pengungsian yang aman.
- Menjaga Kebersihan Diri dan Lingkungan: Debu vulkanik dapat mencemari sumber air dan lingkungan. Jaga kebersihan diri dan lingkungan sekitar.
Erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki menjadi pengingat akan ancaman bencana alam yang selalu ada. Kewaspadaan dan kesiapsiagaan menjadi kunci untuk meminimalkan dampak negatif dari erupsi gunung api.