Strategi Manajemen Lalu Lintas di Exit Tol Tamanmartani: Bundaran Siaga Atasi Kepadatan Arus Mudik

Antisipasi Lonjakan Arus Mudik, Exit Tol Tamanmartani Siapkan Rekayasa Lalu Lintas Komprehensif

Menghadapi potensi lonjakan volume kendaraan selama periode mudik Lebaran 2025, otoritas jalan tol mempersiapkan strategi rekayasa lalu lintas yang matang di area exit fungsional Tamanmartani. Fokus utama adalah memastikan kelancaran arus kendaraan dan meminimalisir potensi kemacetan di titik-titik pertemuan jalan.

Salah satu langkah krusial yang disiapkan adalah pembangunan bundaran di bawah jalan tol, tepat di lokasi yang berpotongan langsung dengan jalur keluar tol. Bundaran ini difungsikan sebagai jalur alternatif atau contingency plan jika terjadi kepadatan lalu lintas yang signifikan di persimpangan utama. Tujuannya adalah untuk mengurai kepadatan dan mencegah bottleneck.

"Bundaran sudah siap kita gunakan sebagai jalur cadangan manakala sudah bebannya sangat tinggi dan perpotongannya tidak bisa kita gunakan lewat maka kita gunakan bundaran itu," ujar Ardi, seorang pejabat yang bertanggung jawab atas pengelolaan lalu lintas di area tersebut.

Selain pembangunan bundaran, strategi manajemen lalu lintas ini juga mencakup penempatan pos pantau dan tim urai yang bertugas memantau secara langsung kondisi lalu lintas di lapangan dan mengambil tindakan cepat jika diperlukan.

  • Pos Pantau: Sebuah pos pantau ditempatkan strategis setelah exit Tamanmartani, berfungsi sebagai pusat informasi dan koordinasi. Petugas di pos ini akan terus memantau perkembangan situasi lalu lintas dan memberikan arahan kepada tim urai.
  • Tim Urai: Tiga tim urai disiagakan untuk mobile di area sekitar exit tol. Tugas utama mereka adalah mengatur arus lalu lintas, mengidentifikasi potensi masalah, dan mengambil tindakan korektif untuk mencegah kemacetan.

Petugas akan terus memantau dan mengevaluasi efektivitas rekayasa lalu lintas ini, dengan mempertimbangkan dua titik pertemuan arus lalu lintas utama di Tamanmartani. Data dan informasi yang dikumpulkan akan digunakan untuk menyesuaikan strategi dan memastikan kelancaran arus kendaraan.

Sebagai informasi tambahan, jalan tol fungsional segmen Prambanan-Tamanmartani memiliki panjang 6,7 kilometer dan akan dibuka secara situasional selama periode mudik dan balik Lebaran 2025, mulai dari pagi hingga sore hari. Penting untuk dicatat bahwa selama masa operasional fungsional, jalan tol ini belum dikenakan tarif.

Diharapkan dengan strategi rekayasa lalu lintas yang komprehensif ini, arus mudik dan balik Lebaran 2025 di area exit Tamanmartani dapat berjalan lancar dan aman bagi seluruh pengguna jalan.