Aksi Massa 'Serbu' Daging Rendang Mentah, Konten Kreator Willie Salim Kehilangan 200 Kg Bahan di Palembang
Palembang Gempar: 200 Kg Daging Rendang Mentah Raib dalam Aksi Massa di Benteng Kuto Besak
Sebuah kejadian mengejutkan terjadi di pelataran Benteng Kuto Besak (BKB) Palembang, Sumatera Selatan, pada Selasa (18/3/2025). Konten kreator ternama, Willie Salim, mengalami kerugian besar ketika 200 kilogram daging sapi yang rencananya akan diolah menjadi rendang, raib dalam sekejap. Insiden ini terjadi akibat aksi massa yang diduga berebut daging mentah tersebut sebelum sempat dimasak.
Kejadian bermula ketika Willie Salim berencana membuat konten video memasak rendang dalam jumlah besar untuk dibagikan kepada masyarakat sebagai hidangan berbuka puasa. Lokasi BKB dipilih dengan harapan dapat menjangkau banyak warga. Namun, antusiasme warga rupanya di luar perkiraan. Sejak awal persiapan, area memasak sudah dipenuhi kerumunan orang. Meskipun awalnya masih tertib, situasi berubah drastis menjelang waktu berbuka puasa.
Iptu Rino Ardiansyah, Kanit Binmas Polsek Ilir Barat I, yang berada di lokasi kejadian, menjelaskan kronologi peristiwa. Menurutnya, kru Willie Salim telah membawa peralatan memasak lengkap ke BKB. Proses memasak dimulai dengan Willie Salim sendiri sebagai pembuka. Namun, seiring berjalannya waktu, jumlah warga yang hadir semakin membludak. Kondisi diperparah dengan padamnya lampu penerangan di area memasak. Dalam suasana gelap dan penuh desakan, warga mulai nekat mengambil daging rendang mentah langsung dari kuali besar menggunakan peralatan seadanya seperti gayung dan ember.
"Saat itu ada lampu penerangan dari kru. Lama-lama lampu itu mati, disitulah terjadinya masyarakat mengambil rendang," ujar Iptu Rino. Upaya petugas kepolisian untuk mengendalikan situasi dan menertibkan warga tidak membuahkan hasil. Massa yang semakin banyak membuat aparat kewalahan. Dalam waktu singkat, 200 kilogram daging rendang mentah ludes tak tersisa.
Reaksi Willie Salim dan Imbauan Kepolisian
Willie Salim mengaku terkejut dan menyayangkan kejadian tersebut. Meskipun tidak menuntut ganti rugi, ia menyesalkan sikap warga yang tidak sabar menunggu rendang matang. "Yang punya pelaksanaan (Willie Salim) tidak menuntut, cuma menyayangkan, karena rendang itu belum masak. Saya juga tidak habis pikir, kok nafsu bener mengambil rendang itu," ungkap Iptu Rino menirukan ucapan Willie Salim.
Pihak kepolisian mengimbau kepada masyarakat untuk selalu menjaga ketertiban dan mengutamakan keselamatan dalam setiap kegiatan publik. Kejadian ini menjadi pelajaran berharga agar kejadian serupa tidak terulang kembali di masa mendatang. Iptu Rino menambahkan, "Sudah kami imbau, kami nasihati. Tapi masih saja. Ada yang bawa ember, bawa baskom, kuali. Tapi alhamdulillah tidak ada korban (terluka)."
Insiden ini viral di media sosial dan menjadi perbincangan hangat di kalangan warganet. Banyak yang menyayangkan aksi warga yang dianggap tidak menghargai niat baik Willie Salim. Sementara itu, sebagian lainnya mengkritik kurangnya persiapan dan pengamanan dalam acara tersebut sehingga memicu terjadinya kericuhan.
Analisis dan Pelajaran
Kejadian ini menyoroti beberapa aspek penting, antara lain:
- Antusiasme Masyarakat: Antusiasme masyarakat yang tinggi terhadap kegiatan sosial seperti ini perlu diakomodasi dengan baik.
- Pengamanan yang Memadai: Pengamanan yang memadai sangat penting untuk mencegah terjadinya kericuhan dan menjaga keselamatan semua pihak.
- Koordinasi yang Baik: Koordinasi yang baik antara penyelenggara acara, aparat kepolisian, dan pihak terkait lainnya sangat diperlukan untuk kelancaran acara.
- Edukasi Masyarakat: Edukasi kepada masyarakat tentang pentingnya antrian dan tertib dalam kegiatan publik perlu terus ditingkatkan.
Kejadian hilangnya 200 kg daging rendang mentah di Palembang ini menjadi pengingat bagi semua pihak untuk lebih berhati-hati dan mempersiapkan segala sesuatunya dengan matang dalam setiap kegiatan yang melibatkan banyak orang.