Jelang Mudik Lebaran, Jalan Tol Fungsional Klaten-Yogyakarta Siap Dilintasi Gratis

Menjelang puncak arus mudik Lebaran 2025, Pemerintah Provinsi Jawa Tengah memastikan kesiapan infrastruktur jalan tol yang menghubungkan Klaten dan Yogyakarta. Gubernur Jawa Tengah, Ahmad Luthfi, turun langsung melakukan pengecekan untuk memastikan kelancaran perjalanan para pemudik.

Fokus utama pengecekan adalah ruas tol Klaten-Yogyakarta yang terbagi menjadi dua seksi, yaitu Klaten-Prambanan sepanjang 8,6 kilometer dan Prambanan-Kalasan sepanjang 6,725 kilometer. Ruas Klaten-Prambanan telah selesai dibangun dan dinyatakan lolos uji kelayakan. Bahkan, rencananya ruas ini akan digratiskan untuk para pemudik mulai 24 Maret 2025.

"Meskipun gratis, pengguna tol tetap harus melakukan tap kartu e-toll di gerbang tol sebagai pendataan," ujar Ahmad Luthfi, Jumat (21/3/2025).

Ruas Prambanan-Kalasan, meski belum sepenuhnya rampung (konstruksi mencapai 90%), akan difungsikan untuk mendukung arus mudik. Pemudik dari arah Solo yang menuju Yogyakarta dapat langsung melanjutkan perjalanan tanpa keluar tol di Prambanan. Namun, Luthfi mengimbau para pemudik untuk berhati-hati saat melintasi ruas ini karena masih dalam tahap penyelesaian.

Guna memberikan kenyamanan dan keamanan bagi para pemudik, berbagai fasilitas pendukung telah disiapkan. Lampu penerangan jalan dan rambu penunjuk arah telah terpasang di ruas Klaten-Prambanan. Pemerintah Provinsi Jawa Tengah juga menyiapkan jalur alternatif lain seperti Jalur Pantura, Jalur Selatan, dan Jalur Selatan-Selatan.

"Jalan tol ini adalah salah satu akses penting bagi pemudik yang akan menuju atau melintas Jawa Tengah," kata Luthfi.

Berikut adalah poin-poin penting terkait kesiapan jalan tol Klaten-Yogyakarta menjelang mudik Lebaran 2025:

  • Ruas Klaten-Prambanan:
    • Panjang: 8,6 kilometer.
    • Status: Selesai dibangun dan lolos uji kelayakan.
    • Gratis mulai 24 Maret 2025.
    • Lampu penerangan dan rambu penunjuk arah lengkap.
  • Ruas Prambanan-Kalasan:
    • Panjang: 6,725 kilometer.
    • Status: Konstruksi 90%, difungsikan untuk mudik.
    • Perlu kehati-hatian saat melintas.

Luthfi juga mengimbau para pemudik untuk selalu menjaga kondisi fisik dan kendaraan. Ia menyarankan pemudik untuk beristirahat yang cukup jika merasa lelah, serta memanfaatkan fasilitas kuliner dan UMKM yang banyak tersedia di Jawa Tengah. Puncak arus mudik diprediksi terjadi pada 28-30 Maret 2025, sedangkan arus balik pada 5-7 April 2025.

"Patuhi rambu lalu lintas, jika capek istirahat dulu. Silahkan mampir kuliner di Jateng, UMKM sudah siap. Beli makan, jajan, dan oleh-oleh," pungkasnya.