Dominasi China di Industri Turbin Angin Global: Rekor Pemasangan Terpecahkan pada 2024

Ekspansi Energi Angin Global Ditandai Dominasi Produsen Tiongkok dan Tantangan di Pasar Amerika

Tahun 2024 mencatat rekor baru dalam pemasangan turbin angin secara global, didorong oleh ekspansi masif di Tiongkok. Laporan terbaru dari BloombergNEF (BNEF) mengungkapkan bahwa kapasitas tenaga angin global yang dioperasikan mencapai 121,6 gigawatt (GW), dua kali lipat dibandingkan dengan tahun 2019. Lonjakan ini sebagian besar didorong oleh instalasi tenaga angin darat, yang menyumbang 109,9 GW atau sekitar 90% dari total instalasi global, sementara tenaga angin lepas pantai menambahkan 11,7 GW.

Dominasi Produsen Tiongkok

Salah satu sorotan utama dari laporan ini adalah dominasi yang semakin meningkat dari produsen turbin angin Tiongkok. Untuk pertama kalinya sejak BNEF mulai melacak pangsa pasar pada tahun 2013, empat pemasok turbin angin teratas berasal dari Tiongkok, menggusur pemain lama dari Eropa dan Amerika Serikat. Goldwind mempertahankan posisinya sebagai pemasok turbin angin terbesar di dunia dengan penambahan kapasitas 19,3 GW. Envision berada di urutan kedua dengan 14,5 GW, diikuti oleh Windey (12,5 GW) dan Mingyang (12,2 GW). Vestas dari Denmark menjadi satu-satunya perusahaan non-Tiongkok yang masuk dalam lima besar dengan 10 GW.

Dominasi ini sebagian besar didorong oleh permintaan domestik yang kuat. Tiongkok menyumbang sekitar 70% dari seluruh pemasangan turbin angin global pada tahun 2024. Sebaliknya, produsen Eropa dan Amerika Serikat memiliki basis pelanggan yang lebih terdiversifikasi secara geografis.

Tantangan di Pasar Amerika Serikat

Sementara pasar global mengalami pertumbuhan yang signifikan, pemasangan tenaga angin di luar Tiongkok justru mengalami penurunan sekitar 10% dibandingkan tahun 2023. Pasar Amerika Serikat mengalami penurunan selama empat tahun berturut-turut, dengan hanya 5,4 GW terpasang, angka terendah dalam satu dekade. Penurunan ini disebabkan oleh beberapa faktor, termasuk:

  • Waktu pengiriman turbin yang lebih lama.
  • Kekurangan transformator dan peralatan listrik.
  • Suku bunga yang tinggi.
  • Ketidakpastian akibat perubahan kondisi politik.

Faktor-faktor ini telah menciptakan tantangan bagi pengembang proyek dan menghambat pertumbuhan pasar tenaga angin di Amerika Serikat.

Implikasi dan Prospek Masa Depan

Laporan BNEF menyoroti perubahan lanskap industri tenaga angin global. Dominasi produsen Tiongkok dan tantangan yang dihadapi di pasar lain mengindikasikan perlunya strategi yang berbeda untuk keberhasilan di berbagai wilayah. Produsen Eropa dan Amerika Serikat perlu beradaptasi dengan lanskap yang berubah ini dengan berfokus pada inovasi, efisiensi, dan diversifikasi pasar. Sementara itu, produsen Tiongkok akan berupaya untuk memperluas jangkauan global mereka, meskipun mereka masih sangat bergantung pada pasar domestik. Dengan terus berkembangnya teknologi dan meningkatnya kesadaran akan perubahan iklim, energi angin akan memainkan peran yang semakin penting dalam memenuhi kebutuhan energi dunia di masa depan.

Analisis Tambahan

Sebagai tambahan, penting untuk dicatat bahwa inovasi teknologi terus menjadi pendorong utama pertumbuhan energi angin. Pengembangan turbin yang lebih besar dan lebih efisien, serta peningkatan teknologi penyimpanan energi, akan semakin meningkatkan daya saing energi angin dibandingkan dengan sumber energi tradisional. Kebijakan pemerintah juga memainkan peran penting dalam mendorong pengembangan energi angin. Insentif fiskal, standar energi terbarukan, dan investasi dalam infrastruktur jaringan dapat membantu mempercepat transisi ke energi bersih.

Di masa depan, kita dapat mengharapkan melihat pertumbuhan yang berkelanjutan dalam energi angin, meskipun dengan dinamika pasar yang berbeda di berbagai wilayah. Produsen perlu beradaptasi dengan tantangan dan peluang yang berbeda untuk berhasil dalam lanskap energi yang terus berubah ini.