Tol Serang-Panimbang Bersolek: SPKLU Modular dan Kesiapan Armada Sambut Lonjakan Mudik 2025
Jelang musim mudik Lebaran 2025, ruas Tol Serang-Panimbang (Serpan) di Provinsi Banten berbenah diri dengan penambahan fasilitas dan peningkatan kesiapsiagaan operasional. Langkah ini diambil untuk mengantisipasi lonjakan volume kendaraan yang diprediksi meningkat signifikan dibandingkan hari biasa.
Fasilitas Baru untuk Pemudik:
- SPKLU dan SPBU Modular: Guna mengakomodasi kebutuhan pengisian bahan bakar kendaraan, khususnya kendaraan listrik, pengelola Tol Serpan, Wika Serpan, telah memasang Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) dan Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) modular di Rest Area Km 70. Selain itu, satu unit SPKLU tambahan juga ditempatkan di Gerbang Tol (GT) Rangkasbitung.
- Armada Operasional: Sebanyak 10 unit kendaraan operasional disiagakan untuk memastikan keamanan dan kelancaran arus mudik. Armada ini meliputi unit rescue, ambulans, mobil derek, patroli jalan raya, dan Pengawalan Jalan Raya (PJR).
- Mobile Reader: Untuk mempercepat proses transaksi pembayaran tol, khususnya saat puncak arus mudik, Tol Serang-Panimbang telah dilengkapi dengan mobile reader di tiga Gerbang Tol (GT), yaitu Cikeusal, Tunjung Teja, dan Rangkasbitung.
Antisipasi Lonjakan Arus Mudik:
Manajemen Wika Serpan memperkirakan puncak arus mudik di Tol Serang-Panimbang akan terjadi pada H-3 Lebaran. Volume kendaraan yang melintas diprediksi mencapai 12.800 unit, meningkat lebih dari dua kali lipat dibandingkan lalu lintas harian normal yang berkisar 5.900 kendaraan. Secara keseluruhan, selama periode mudik, diperkirakan sekitar 100.000 kendaraan akan melintasi tol ini, dengan tujuan utama wilayah Lebak dan Pandeglang. Arus balik juga diperkirakan akan tinggi saat hari H Lebaran dan setelahnya, karena banyak masyarakat yang memanfaatkan momen libur untuk berwisata.
Progres Pembangunan dan Operasional:
Tol Serang-Panimbang terdiri dari tiga seksi pembangunan. Seksi 1, yaitu ruas Serang-Rangkasbitung sepanjang 26,5 km, telah beroperasi sejak Desember 2021 dan menjadi tulang punggung mobilitas di wilayah tersebut. Keberadaan tol ini diharapkan dapat memangkas waktu tempuh, meningkatkan aksesibilitas, dan mendorong pertumbuhan ekonomi di kawasan Banten Selatan.