Prioritas Utama Prabowo: Ketahanan Pangan di Atas Fluktuasi Pasar Modal
Prabowo Tekankan Pentingnya Ketahanan Pangan di Tengah Gejolak Pasar Saham
Presiden Prabowo Subianto baru-baru ini menyampaikan pesan penting mengenai prioritas pemerintahannya, dengan menekankan bahwa ketahanan pangan adalah hal yang paling utama, bahkan di atas fluktuasi pasar saham. Pernyataan ini disampaikan dalam Sidang Kabinet Paripurna yang disiarkan secara luas, di mana Presiden Prabowo menyoroti pentingnya menjaga stabilitas harga dan ketersediaan pangan bagi seluruh masyarakat Indonesia.
"Pangan adalah yang paling utama. Harga saham boleh naik-turun, yang penting pangan aman, negara aman," tegas Prabowo.
Pernyataan tersebut dilontarkan dengan nada santai, bahkan diselingi candaan kepada sejumlah menteri yang diketahui memiliki investasi di pasar saham. Beberapa nama yang disebut adalah Menteri Perumahan Maruarar Sirait, Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono, serta Menteri Investasi dan Hilirisasi Rosan P Roeslani. Prabowo berkelakar bahwa para menteri ini mungkin merasa khawatir ketika harga saham mengalami penurunan.
Sementara itu, Menteri Pertanian Amran Sulaiman dan staf khusus presiden Budiman Sudjatmiko, disebut lebih tenang karena tidak terlibat dalam investasi saham. Candaan ini mencerminkan suasana akrab dalam kabinet, sekaligus menegaskan fokus utama pemerintah pada isu-isu krusial seperti ketahanan pangan.
Kondisi Pasar Saham yang Bergejolak
Pernyataan Presiden Prabowo ini muncul di tengah kondisi pasar saham Indonesia yang sedang mengalami tekanan. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) tercatat mengalami penurunan signifikan dalam beberapa hari terakhir. Pada perdagangan Selasa (19/3/2025), IHSG anjlok sebesar 3,84 persen, atau 248,55 poin, ke level 6.223,38. Bahkan, sempat menyentuh titik terendah dengan penurunan hingga 6 persen pada sesi pertama perdagangan.
Data Perdagangan Saham
Berikut adalah rincian data perdagangan saham pada hari Selasa:
- Penurunan IHSG: 3,84% (248,55 poin)
- Level Penutupan: 6.223,38
- Rentang Perdagangan: 6.011 - 6.465
- Volume Transaksi: 29,55 miliar lembar saham
- Nilai Perdagangan: Rp 19,28 triliun
- Saham Melemah: 554
- Saham Menguat: 118
- Saham Stagnan: 139
- Net Sell Asing: Rp 2,49 triliun
Investor asing tercatat melakukan aksi jual bersih (net sell) dengan nilai mencapai Rp 2,49 triliun di seluruh pasar, terutama pada saham-saham perusahaan besar (big cap) di sektor perbankan. Tekanan terhadap IHSG masih berlanjut pada hari Rabu (20/3/2025), di mana indeks kembali terkoreksi sebesar 1,08 persen pada awal perdagangan.
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pasar
Para investor saat ini tengah mencermati berbagai sentimen global dan domestik yang dapat mempengaruhi pergerakan pasar saham. Ketidakpastian ekonomi global, kebijakan moneter, dan perkembangan politik dalam negeri menjadi faktor-faktor yang turut diperhatikan.
Implikasi Pernyataan Presiden Prabowo
Pernyataan Presiden Prabowo mengenai prioritas ketahanan pangan dapat diinterpretasikan sebagai sinyal bagi para pelaku pasar dan pemangku kebijakan untuk lebih fokus pada sektor-sektor riil yang memiliki dampak langsung terhadap kesejahteraan masyarakat. Meskipun pasar modal memiliki peran penting dalam perekonomian, stabilitas pangan merupakan fondasi utama bagi keamanan dan stabilitas negara. Pemerintah akan terus berupaya menjaga keseimbangan antara pertumbuhan ekonomi dan pemenuhan kebutuhan dasar masyarakat, terutama dalam hal pangan.
Dengan demikian, meskipun fluktuasi pasar saham tidak dapat dihindari, pemerintah akan terus berupaya untuk memastikan bahwa ketahanan pangan tetap terjaga dan menjadi prioritas utama dalam setiap kebijakan yang diambil.