Meraih Berkah Lailatul Qadar di Tengah Kesibukan Kerja Malam: Perspektif Ulama

Meraih Berkah Lailatul Qadar di Tengah Kesibukan Kerja Malam: Perspektif Ulama

Lailatul Qadar, malam yang lebih baik dari seribu bulan, menjadi dambaan setiap Muslim di bulan Ramadan. Malam penuh kemuliaan ini dirahasiakan waktunya oleh Allah SWT, namun diyakini terjadi pada malam-malam ganjil di sepuluh hari terakhir Ramadan. Umat Islam berlomba-lomba meningkatkan ibadah di malam-malam tersebut demi meraih keberkahan Lailatul Qadar. Namun, bagaimana jika tuntutan pekerjaan, khususnya bagi mereka yang bekerja di malam hari, menghalangi kesempatan untuk beribadah secara optimal?

Gus Faiz, seorang tokoh agama, memberikan pandangan yang menenangkan bagi para pekerja malam. Beliau menekankan bahwa bekerja di malam hari pun dapat menjadi sarana meraih Lailatul Qadar, asalkan diniatkan sebagai ibadah. Menurut Gus Faiz, ibadah terbagi menjadi dua kategori: ibadah khusus dan ibadah umum.

  • Ibadah Khusus: Ibadah ritual yang tata caranya telah ditentukan oleh syariat, seperti shalat, puasa, dan membaca Al-Qur'an.
  • Ibadah Umum: Pekerjaan atau aktivitas duniawi yang diniatkan untuk beribadah kepada Allah SWT.

"Pekerjaan yang bersifat duniawi menurut para ulama dimasukkan dalam kategori ibadah kepada Allah SWT, dia tetap mendapatkan kesempatan untuk mendapatkan pahala ibadah," ujar Gus Faiz.

Contoh Pekerjaan Malam yang Bernilai Ibadah

Gus Faiz memberikan contoh beberapa pekerjaan malam yang memungkinkan pelakunya tetap meraih Lailatul Qadar:

  • Satpam/Security: Menjaga keamanan dan ketertiban lingkungan di malam hari.
  • Masinis: Mengantarkan penumpang atau barang dengan kereta api di malam hari.
  • Dokter/Perawat: Menangani pasien darurat di malam hari.

Beliau menekankan bahwa Allah SWT tidak membatasi rahmat-Nya hanya kepada mereka yang melakukan ibadah khusus. Pekerja malam yang menjalankan tugasnya dengan penuh tanggung jawab dan niat yang baik, juga berpotensi mendapatkan pahala Lailatul Qadar.

"Seorang security nanti di akhirat ketika dia menjaga kedamaian dan kesejahteraan lingkungan dengan baik, tidak menutup kemungkinan dia akan mendapatkan pahala Lailatul Qadar dengan baju security-nya," jelas Gus Faiz.

Doa Malam Lailatul Qadar

Gus Faiz juga membagikan doa yang diajarkan Rasulullah SAW kepada Aisyah RA saat malam Lailatul Qadar:

اَللَّهُمَّ إِنَّكَ عَفُوٌّ تُحِبُّ اَلْعَفْوَ فَاعْفُ عَنِّي

Allāhumma innaka afuwwun karīmun tuhibbul 'afwa fa'fu 'annī

Artinya: "Ya Allah, sungguh Engkau maha pemaaf yang pemurah. Engkau juga menyukai maaf. Oleh karena itu, maafkanlah aku."

Beliau berpesan agar doa ini diamalkan dengan penuh ketundukan hati di tengah kesibukan apapun. Dengan demikian, setiap Muslim, termasuk para pekerja malam, memiliki kesempatan yang sama untuk meraih keberkahan Lailatul Qadar.

Kesimpulan

Bekerja di malam hari bukanlah penghalang untuk meraih Lailatul Qadar. Dengan niat yang tulus dan menjalankan pekerjaan dengan penuh tanggung jawab, para pekerja malam tetap berpotensi mendapatkan kemuliaan malam yang penuh berkah ini. Jangan lupakan untuk selalu memanjatkan doa ampunan kepada Allah SWT.