Lonjakan Permintaan Busana Muslim Warnai Pasar Johar Semarang Jelang Idul Fitri
markdown SEMARANG, JAWA TENGAH - Suasana Pasar Johar di Semarang, Jawa Tengah, menunjukkan geliat ekonomi yang signifikan menjelang perayaan Idul Fitri. Pasar yang terletak di jantung kota ini dipadati pengunjung yang berburu pakaian baru untuk menyambut hari raya. Peningkatan aktivitas jual beli, terutama pada produk busana muslim, menjadi indikasi optimisme para pedagang.
Pantauan di lokasi menunjukkan peningkatan drastis jumlah pembeli yang memadati setiap sudut pasar. Kios-kios yang menjajakan aneka busana muslim, mulai dari gamis, koko, mukena, hingga aksesoris pelengkap lainnya, diserbu pengunjung dari berbagai daerah. Fenomena ini membawa angin segar bagi para pedagang yang telah mempersiapkan diri menyambut lonjakan permintaan tahunan ini.
Salah satu pedagang busana di Pasar Johar, Ibu Anin, mengungkapkan bahwa terjadi peningkatan penjualan hingga sepuluh kali lipat dibandingkan hari-hari biasa. "Alhamdulillah, permintaan meningkat pesat. Kami bahkan harus menambah stok barang secara berkala untuk memenuhi kebutuhan pembeli," ujarnya saat ditemui di kiosnya.
Menurut Ibu Anin, model busana yang paling banyak dicari saat ini adalah gamis dengan desain modern, baju koko dengan sentuhan bordir, dan berbagai model pakaian import. Harga yang ditawarkan pun bervariasi, mulai dari Rp 150.000 hingga Rp 500.000, tergantung pada kualitas bahan, model, dan tingkat kerumitan desain.
"Kami menyediakan berbagai pilihan busana untuk semua kalangan usia, mulai dari anak-anak hingga dewasa. Modelnya juga beragam, ada yang kasual, formal, hingga model-model terbaru yang sedang tren di kalangan anak muda," jelasnya.
Senada dengan Ibu Anin, Ibu Sudarti, pemilik toko Indra Fashion, juga merasakan dampak positif dari meningkatnya aktivitas jual beli di Pasar Johar. Ia mengatakan bahwa tokonya sudah mulai ramai dikunjungi pembeli sejak awal bulan Ramadhan.
"Banyak pelanggan yang mencari gamis dengan warna-warna cerah dan desain yang elegan untuk dipakai saat lebaran. Kami juga menerima pesanan seragam dalam jumlah besar dari berbagai kelompok pengajian dan komunitas," ungkap Ibu Sudarti.
Ibu Sudarti menawarkan busana muslim dengan harga yang relatif terjangkau, mulai dari Rp 75.000 hingga Rp 250.000. Hingga saat ini, ia mengklaim bahwa penjualan busana lebaran di tokonya sudah mencapai 60 persen dari target yang ditetapkan.
"Pelanggan kami tidak hanya berasal dari Semarang, tetapi juga dari berbagai daerah di Jawa Tengah, seperti Magelang, Kendal, dan Gubug. Bahkan, ada juga pembeli yang datang dari Kalimantan. Promosi melalui media sosial, terutama TikTok, juga sangat membantu meningkatkan penjualan kami," tambahnya.
Salah seorang pembeli, Ibu Karminah, mengaku sengaja datang ke Pasar Johar untuk mencari pakaian lebaran untuk cucunya. Ia memilih Pasar Johar karena menawarkan berbagai pilihan busana dengan harga yang bersaing.
"Di sini banyak pilihan gamis yang bagus-bagus dengan harga yang terjangkau. Saya sudah berkeliling ke beberapa toko dan menemukan model yang cocok untuk cucu saya," pungkasnya.
Ramainya Pasar Johar menjelang lebaran ini menjadi bukti bahwa sektor ekonomi mikro terus bergerak dan memberikan kontribusi signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi daerah. Diharapkan, tren positif ini dapat terus berlanjut hingga hari raya Idul Fitri tiba.
Berikut adalah daftar busana yang banyak dicari pembeli di Pasar Johar:
- Gamis dengan desain modern
- Baju koko dengan sentuhan bordir
- Model pakaian import
- Gamis dengan warna-warna cerah dan desain yang elegan