Berkah Lebaran di Tasikmalaya: Antrean Warga Padati Sumber Air Asin Tanjung untuk Ketupat Istimewa
Menjelang Hari Raya Idul Fitri, sebuah fenomena unik terjadi di Tasikmalaya. Warga berbondong-bondong mendatangi sebuah sumber mata air asin yang dikenal dengan nama Air Tanjung. Bukan untuk diminum langsung, air asin ini diburu sebagai bahan utama pembuatan ketupat, hidangan wajib Lebaran di Indonesia.
Di Kecamatan Kawalu, Kota Tasikmalaya, antrean panjang terlihat di sekitar lokasi sumber Air Tanjung. Peningkatan permintaan air asin ini melonjak drastis dibandingkan hari-hari biasa. Keunikan Air Tanjung terletak pada rasanya yang asin, berbeda dengan mata air pada umumnya yang tawar. Rasa asin inilah yang dipercaya memberikan cita rasa khas pada ketupat, membuatnya lebih gurih, kenyal, dan tahan lama.
Iman Hermansyah, Ketua Pengelola Air Asin Tanjung, mengungkapkan bahwa peningkatan penjualan mulai terasa sejak awal Ramadan. "Dari tanggal 5 Ramadan sudah ramai masyarakat yang membeli Air Asin Tanjung untuk membuat ketupat Lebaran. Penjualan meningkat sekitar 60 persen dari hari-hari biasa," ujarnya. Menariknya, pembeli tidak hanya berasal dari Tasikmalaya, tetapi juga dari berbagai daerah tetangga seperti Ciamis, Banjar, dan Garut. Bahkan, ada pula yang membeli dalam jumlah besar untuk dijual kembali.
Berkah bagi Warga Sekitar
Tradisi menggunakan Air Tanjung untuk membuat ketupat telah berlangsung turun-temurun. Hal ini membawa berkah tersendiri bagi warga Kampung Cukang, Kelurahan Tanjung, tempat sumber mata air ini berada. Pemanfaatan Air Tanjung dikelola secara swadaya oleh masyarakat melalui RW setempat, melibatkan sekitar 21 warga. Mereka bertugas melayani pembeli, menampung air, dan menjaga kelestarian sumber mata air.
"Sehari ada 3 atau 4 orang yang jaga. Mereka bertugas melayani pembeli, menampung air dan lain-lain. Warga yang bekerja tentu dapat upah, sisanya disetor ke kas RW," jelas Iman.
Air dari mata air ini ditampung dalam bak-bak penampungan, kemudian dialirkan ke dua tangki air berkapasitas 1000 liter. Penampungan ini penting mengingat volume air yang keluar dari mata air tidak terlalu besar. Harga jual Air Tanjung pun relatif terjangkau, yaitu Rp 10.000 per galon dan Rp 15.000 untuk jeriken biru berukuran 35 liter.
Keistimewaan Air Asin Tanjung
Menurut Iman, ketupat yang dibuat dengan Air Tanjung memiliki rasa yang khas, teksturnya lebih kenyal, dan lebih tahan lama. "Air Tanjung itu keistimewaannya seperti ada pengawet alami. Rasa ketupat atau lontong jadi beda, agak kenyal juga. Terus ketupat kalau pakai air asin Tanjung bisa bertahan sampai 6 hari," ungkapnya.
Tak heran jika banyak warga yang rela antre demi mendapatkan Air Tanjung untuk membuat ketupat istimewa Lebaran. Mereka percaya bahwa penggunaan air ini akan membuat ketupat lebih lezat dan tahan lama, sehingga dapat dinikmati bersama keluarga dan kerabat selama perayaan Idul Fitri.
Mencicipi Keunikan Air Tanjung
Keunikan rasa Air Tanjung juga menjadi daya tarik tersendiri. Beberapa waktu lalu, tim dari detikJabar sempat mencicipi langsung air dari sumber mata air ini. Rasa asin memang terasa, namun tidak terlalu kuat. Justru rasa gurih yang lebih dominan, mirip air kelapa tua yang hambar. Sensasi setelah meminumnya adalah tenggorokan terasa kering, seperti setelah minum air laut.
Berikut adalah poin-poin penting mengenai Air Asin Tanjung:
- Lokasi: Kampung Cukang, Kelurahan Tanjung, Kecamatan Kawalu, Kota Tasikmalaya
- Keunikan: Mata air dengan rasa asin, bukan tawar seperti mata air pada umumnya
- Manfaat: Bahan pembuatan ketupat yang memberikan rasa khas, tekstur kenyal, dan daya tahan lebih lama
- Harga: Rp 10.000 per galon, Rp 15.000 per jeriken 35 liter
- Pengelola: RW setempat dengan melibatkan warga sekitar
- Volume Penjualan: Meningkat 60% menjelang Lebaran
Dengan keunikan dan manfaatnya, Air Asin Tanjung tidak hanya menjadi sumber air biasa, tetapi juga menjadi bagian dari tradisi dan berkah Lebaran bagi masyarakat Tasikmalaya.