Erupsi Lewotobi Laki-laki Lumpuhkan Penerbangan Australia-Bali: Puluhan Ribu Penumpang Terkatung-katung

Dampak Erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki Meluas, Penerbangan Internasional Terganggu

Erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki di Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT), tidak hanya berdampak pada aktivitas masyarakat sekitar, tetapi juga merembet ke sektor penerbangan internasional. Delapan penerbangan yang menghubungkan Australia dan Bali terpaksa dibatalkan, menyebabkan kekacauan dan penundaan bagi ribuan penumpang.

General Manager Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Ahmad Syaugi Shahab, mengonfirmasi pembatalan tersebut setelah apel Posko Terpadu Angkutan Udara Lebaran. Tujuh penerbangan Jetstar dari berbagai kota di Australia menuju Bali, serta satu penerbangan AirAsia Berhad dari Bali ke Australia, menjadi korban erupsi gunung berapi yang aktif tersebut.

"Pembatalan penerbangan ini merupakan langkah preventif untuk memastikan keselamatan penerbangan," ujar Syaugi. Pihaknya terus berkoordinasi dengan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) serta instansi terkait lainnya untuk memantau perkembangan situasi dan arah angin. Prediksi awal menunjukkan bahwa penerbangan akan kembali normal pada pukul 15.00 WITA, namun hal ini sangat bergantung pada aktivitas vulkanik dan kondisi cuaca.

Nasib Penumpang Terkatung-katung

Ribuan penumpang yang terdampak pembatalan penerbangan ini menghadapi ketidakpastian. Bandara Ngurah Rai tetap beroperasi normal, namun pihak bandara mengimbau para penumpang untuk terus memantau perkembangan jadwal penerbangan melalui maskapai masing-masing.

Maskapai penerbangan Jetstar dan AirAsia belum memberikan pernyataan resmi mengenai kompensasi atau opsi penjadwalan ulang bagi penumpang yang terdampak. Situasi ini menimbulkan kekhawatiran dan keluhan dari para calon penumpang yang terpaksa menunda atau bahkan membatalkan rencana perjalanan mereka.

Peningkatan Status Gunung dan Dampak ke Bandara Lain

Sebelumnya, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Flores Timur telah menaikkan status Gunung Lewotobi Laki-Laki dari level III (Siaga) menjadi level IV (Awas) pada Kamis (20/3/2025) pukul 22.30 WITA. Peningkatan status ini menandakan peningkatan aktivitas vulkanik yang signifikan dan potensi bahaya yang lebih besar.

Dampak erupsi tidak hanya dirasakan di Bandara Ngurah Rai. Bandara Komodo Labuan Bajo, Manggarai Barat, juga mengalami gangguan. Penerbangan AirAsia rute Denpasar-Labuan Bajo mengalami penundaan (delay) pada Jumat pukul 08.00 WITA akibat sebaran abu vulkanik. Hal ini menunjukkan bahwa radius dampak erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki cukup luas dan memerlukan kewaspadaan dari seluruh pihak terkait.

Berikut adalah beberapa poin penting yang perlu diperhatikan:

  • Pantau terus informasi terbaru: Penumpang diimbau untuk terus memantau informasi terbaru dari maskapai penerbangan dan otoritas bandara.
  • Siapkan rencana alternatif: Mengingat situasi yang dinamis, penumpang sebaiknya menyiapkan rencana alternatif jika penerbangan mereka dibatalkan atau ditunda.
  • Prioritaskan keselamatan: Keselamatan penerbangan adalah prioritas utama. Pembatalan penerbangan dilakukan untuk menghindari risiko yang lebih besar.

Situasi ini menjadi pengingat akan kerentanan Indonesia terhadap bencana alam, khususnya erupsi gunung berapi. Koordinasi yang baik antara berbagai pihak, serta kesiapan masyarakat dan pemerintah, sangat penting untuk meminimalkan dampak negatif dari bencana alam.