Antisipasi Lonjakan Pemudik, Jasa Marga Prediksi Arus Lalu Lintas Lebaran 2025 Meningkat Signifikan

PT Jasa Marga (Persero) Tbk bersiap menghadapi lonjakan arus mudik Lebaran 2025. Proyeksi terbaru menunjukkan peningkatan signifikan jumlah kendaraan yang akan melakukan perjalanan mudik dibandingkan tahun sebelumnya. Perseroan memprediksi sekitar 2,18 juta kendaraan akan memadati jalanan, menandai kenaikan sebesar 1,1 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

Lisye Octaviana, Corporate Communication and Community Development Group Head Jasa Marga, mengungkapkan bahwa puncak arus mudik diperkirakan terjadi pada Jumat, 28 Maret 2025 (H-3 Idul Fitri). Pada tanggal tersebut, diprediksi sebanyak 232.401 kendaraan akan melintas, melonjak 50 persen dari kondisi lalu lintas normal.

Antisipasi Arus Mudik dan Balik

Jasa Marga telah menyiapkan berbagai langkah antisipasi untuk memastikan kelancaran arus mudik dan balik. Proyeksi lalu lintas keluar Jakarta (periode 21 Maret - 1 April 2025) dan masuk Jakarta (periode 31 Maret - 11 April 2025) difokuskan pada empat Gerbang Tol (GT) utama:

  • GT Cikampek Utama (Arah Trans Jawa)
  • GT Kalihurip (Arah Bandung)
  • GT Ciawi (Arah Puncak)
  • GT Cikupa (Arah Merak)

Total kendaraan yang diprediksi keluar Jakarta melalui keempat GT tersebut mencapai 2.178.653 unit. Sementara itu, arus balik atau kendaraan yang masuk Jakarta diperkirakan mencapai 2.292.903 unit, sedikit menurun (-0,5 persen) dibandingkan tahun 2024. Puncak arus balik diperkirakan terjadi pada Minggu, 6 April 2025 (H+5 Lebaran) dengan perkiraan 276.006 kendaraan, meningkat 62 persen dibandingkan lalu lintas normal.

Fokus pada Kendaraan Listrik dan Rekayasa Lalu Lintas

Menyadari potensi peningkatan penggunaan kendaraan listrik selama musim mudik, Jasa Marga telah menyiapkan tambahan Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) di beberapa titik strategis. Langkah ini bertujuan untuk mendukung mobilitas pengguna kendaraan listrik dan mengurangi potensi antrian di SPKLU.

Selain itu, Jasa Marga juga akan menerapkan rekayasa lalu lintas untuk mengantisipasi kepadatan, termasuk pembatasan operasional angkutan barang di 24 ruas tol yang dikelola oleh grup Jasa Marga. Pembatasan ini akan mulai berlaku pada 24 Maret 2025. Contraflow (lawan arus) juga akan diterapkan di Tol Jakarta-Cikampek mulai 27 Maret, pelaksanaannya akan disesuaikan dengan diskresi kepolisian.

Dengan berbagai persiapan dan antisipasi yang telah dilakukan, Jasa Marga berharap dapat memberikan pelayanan terbaik bagi para pemudik dan memastikan kelancaran arus lalu lintas selama libur Lebaran 2025. Masyarakat diimbau untuk selalu memantau informasi terbaru mengenai kondisi lalu lintas dan mengikuti arahan petugas di lapangan demi keamanan dan kenyamanan bersama.