Kesiapan Lebaran 2025: Pemerintah Jamin Pasokan dan Kualitas BBM serta LPG di Kalimantan Barat

Pemerintah Jamin Pasokan dan Kualitas BBM serta LPG Jelang Idul Fitri 2025 di Kalimantan Barat

Menjelang Hari Raya Idul Fitri 2025, pemerintah Indonesia berupaya memberikan rasa aman dan nyaman bagi masyarakat, khususnya dalam hal ketersediaan energi. Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Yuliot, melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke SPBU 64.78.203 di Pontianak, Kalimantan Barat, untuk memastikan pasokan dan kualitas Bahan Bakar Minyak (BBM) serta Liquefied Petroleum Gas (LPG) 3 kg dalam kondisi aman dan memenuhi standar.

"Kami ingin memastikan bahwa BBM yang dijual di SPBU, mulai dari biosolar hingga pertamax, memiliki kualitas yang sesuai dengan standar yang telah ditetapkan. Lebih dari itu," tegas Yuliot usai melakukan pengecekan pada Kamis (20/3).

Uji Kualitas BBM Memenuhi Standar

Dalam sidak tersebut, tim dari Balai Besar Pengujian Minyak dan Gas Lemigas melakukan pengujian kualitas BBM secara langsung di SPBU. Hasilnya menunjukkan bahwa seluruh sampel BBM, termasuk Pertamax, memenuhi ambang batas yang ditetapkan oleh Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi (Ditjen Migas). Sebagai contoh, variabel berat jenis Pertamax pada suhu 15 derajat Celcius berada dalam rentang yang diizinkan, yaitu antara 715 kg/m3 hingga 770 kg/m3.

Selain kualitas, ketepatan takaran dispenser BBM juga menjadi fokus pemeriksaan. Yuliot memastikan bahwa setiap liter BBM yang dikeluarkan dari dispenser sesuai dengan volume yang tertera. "Kami mengecek takaran dari nozzle. Hasilnya, saat diuji dengan ukuran 1 liter, jumlahnya tepat 1 liter. Takarannya sangat akurat," ujarnya.

Pasokan BBM dan LPG Aman dengan Antisipasi Kenaikan Permintaan

Lebih lanjut, Yuliot menjelaskan bahwa pasokan BBM dan LPG 3 kg di Kalimantan Barat saat ini berada dalam kondisi yang lebih dari cukup. Meski demikian, pemerintah tetap mengambil langkah antisipatif untuk mengamankan pasokan selama periode Ramadan dan Idul Fitri 2025. Yuliot telah menginstruksikan Pertamina untuk meningkatkan stok BBM dan LPG sebesar 10-15% dari kondisi normal.

Berikut data kuota dan realisasi penyaluran BBM dan LPG di Kalimantan Barat hingga Februari 2025:

  • Biosolar: Kuota 474.801 KL, realisasi 74.564 KL (15,70% dari kuota)
  • Pertalite: Kuota 760.597 KL, realisasi 112.674 KL (14,81% dari kuota)
  • LPG 3 kg: Kuota 147,11 ribu MT, realisasi 25,38 ribu MT

Untuk memastikan kelancaran distribusi LPG subsidi, Kalimantan Barat memiliki infrastruktur yang memadai, yaitu:

  • 9 SPPBE PSO (Stasiun Pengisian dan Pengangkutan Bulk Elpiji Program Subsidi)
  • 117 Agen (Penyalur)
  • 4.172 Pangkalan (Sub Penyalur)

Pemerintah Berkomitmen Layani Masyarakat

Yuliot berharap upaya pemerintah dan badan usaha ini dapat memberikan kemudahan bagi masyarakat yang merayakan Idul Fitri 2025. "Kami ingin memastikan masyarakat dapat berkumpul dengan keluarga dan melakukan perjalanan silaturahmi dengan lancar. Ketersediaan energi yang memadai adalah salah satu faktor penting untuk mewujudkan hal tersebut," pungkasnya.