Prioritaskan Ketahanan Pangan di Tengah Volatilitas Pasar Modal, Ini Kata Presiden Prabowo

Presiden Prabowo Tekankan Ketahanan Pangan di Tengah Gejolak Pasar Saham

Jakarta - Di tengah fluktuasi Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang sempat memicu kekhawatiran, Presiden Prabowo Subianto menegaskan prioritas utama pemerintah adalah menjaga stabilitas dan ketahanan pangan nasional. Pernyataan ini disampaikan dalam Sidang Kabinet Paripurna yang berlangsung di Istana Kepresidenan, Jakarta, Jumat (21/3/2025).

Presiden Prabowo menyadari betul dinamika pasar modal yang dapat mengalami naik turun. Namun, beliau menekankan bahwa ketahanan pangan merupakan fondasi utama bagi keamanan dan stabilitas negara. "Pangan adalah hal yang paling utama. Harga saham boleh naik turun, pangan aman negara aman," tegas Presiden Prabowo di hadapan para menterinya.

Pernyataan ini muncul setelah IHSG mengalami penurunan yang signifikan, mencapai lebih dari 6,12% pada perdagangan sesi I hari Selasa lalu, hingga menyentuh level 6.076. Penurunan tajam ini bahkan memaksa Bursa Efek Indonesia (BEI) untuk melakukan penghentian sementara perdagangan saham (trading halt) ketika penurunan mencapai 5%.

Dalam suasana yang santai, Presiden Prabowo juga menyinggung beberapa menterinya terkait isu pasar modal ini. Beliau berkelakar mengenai menteri yang mungkin merasa stres akibat penurunan IHSG, serta menteri yang tetap tenang karena tidak memiliki investasi saham. Kepala Badan Percepatan Pengentasan Kemiskinan, Budiman Sudjatmiko, menjadi salah satu contoh yang disebut oleh Presiden sebagai sosok yang tidak terpengaruh oleh fluktuasi IHSG.

Presiden juga menyinggung Menteri Pertanian Amran Sulaiman yang disebut tidak bermain saham. Sebaliknya, Menteri Investasi dan Hilirisasi Rosan Roeslani juga tak luput dari candaan Presiden. Suasana sidang kabinet pun diwarnai gelak tawa.

Fokus pemerintah pada ketahanan pangan merupakan langkah strategis dalam menghadapi berbagai tantangan ekonomi global. Stabilitas harga pangan akan menjaga daya beli masyarakat dan mencegah terjadinya kerawanan sosial. Pemerintah berkomitmen untuk terus melakukan berbagai upaya dalam meningkatkan produksi pangan, menjaga rantai pasok, dan memastikan distribusi yang merata ke seluruh wilayah Indonesia. Hal ini sejalan dengan visi Indonesia Emas 2045, di mana ketahanan pangan menjadi salah satu pilar utama pembangunan nasional.

Upaya pemerintah dalam menjaga ketahanan pangan meliputi:

  • Peningkatan Produksi: Mendorong penggunaan teknologi pertanian modern, penyediaan bibit unggul, dan pupuk yang terjangkau.
  • Penguatan Rantai Pasok: Memperbaiki infrastruktur pertanian, sistem logistik, dan jaringan distribusi.
  • Stabilisasi Harga: Melakukan intervensi pasar jika diperlukan untuk menjaga harga pangan tetap stabil dan terjangkau bagi masyarakat.
  • Diversifikasi Pangan: Mendorong konsumsi pangan lokal yang beragam untuk mengurangi ketergantungan pada satu jenis komoditas.
  • Pengembangan Sumber Daya Manusia: Melatih petani dan pelaku usaha pertanian untuk meningkatkan keterampilan dan pengetahuan.

Dengan fokus yang jelas pada ketahanan pangan, pemerintah optimis dapat menjaga stabilitas ekonomi dan sosial di tengah dinamika pasar global. Volatilitas pasar modal akan terus dipantau, namun prioritas utama tetaplah pada kesejahteraan rakyat dan keamanan negara melalui ketahanan pangan yang kokoh.