Perpisahan 'Hantu Biru': Rekaman Dramatis Matahari Terbenam di Bulan Sebelum Keheningan Abadi

Bagi penduduk Bumi, pemandangan mentari yang perlahan menghilang di balik cakrawala adalah momen yang lazim. Namun, bagaimana jika momen dramatis itu disaksikan dari dunia lain? Wahana antariksa Blue Ghost, dalam misi terakhirnya, berhasil mengabadikan fenomena matahari terbenam yang memukau dari permukaan Bulan, sebelum akhirnya 'tertidur' selamanya.

Rekaman video menakjubkan ini, yang dirilis oleh Firefly Aerospace pada hari Selasa, 18 Maret 2025, menunjukkan sang surya perlahan menghilang di balik kawah-kawah bulan yang membentang luas. Momen ini menandai akhir dari Misi 1 Blue Ghost, sebuah ekspedisi penting yang memberikan wawasan baru tentang lingkungan bulan.

Momen Penting

"Ini adalah gambar definisi tinggi pertama yang diambil dari Matahari yang terbenam dan kemudian menjadi gelap di cakrawala Bulan," kata Joel Kearns, deputi administrator asosiasi untuk eksplorasi di Direktorat Misi Sains NASA, menekankan signifikansi visual yang belum pernah terjadi sebelumnya dari bidikan tersebut. Meskipun tidak ada warna-warna dramatis seperti gradasi biru, merah muda, atau oranye yang biasa terlihat di Bumi saat matahari terbenam, pemandangan yang dihadirkan tetap memukau. Matahari, Bumi yang tampak bersinar karena terkena cahaya Matahari dan planet Venus yang terlihat sebagai titik kecil terang, dengan latar belakang angkasa yang berwarna hitam pekat.

Selain nilai estetika, gambar-gambar ini juga menyimpan potensi ilmiah yang besar. Kearns menambahkan bahwa data visual ini dapat digunakan untuk menyempurnakan model hamburan cahaya dan iluminasi di permukaan bulan, yang sangat penting untuk perencanaan misi-misi mendatang.

"Akan ada banyak analisis fisika dan analisis optik yang akan dilakukan pada foto itu," ujarnya.

Misi Bersejarah Blue Ghost

Blue Ghost, wahana pendarat bulan yang dikembangkan oleh perusahaan swasta Firefly Aerospace, diluncurkan pada 15 Januari 2025 dari Kennedy Space Center Launch Complex 39A menggunakan roket SpaceX Falcon 9 Block 5. Pada tanggal 2 Maret 2025, wahana ini berhasil mendarat di wilayah Mare Crisium (Laut Krisis) di sisi dekat Bulan, menandai pencapaian penting dalam eksplorasi ruang angkasa komersial.

Selama dua minggu berikutnya, Blue Ghost dan sepuluh instrumen sains NASA yang dibawanya beroperasi sesuai rencana, mengumpulkan berbagai data tentang lingkungan bulan. Beberapa pencapaian penting dari misi ini meliputi:

• Pengukuran Suhu dan Aliran Panas Bawah Permukaan: Instrumen Lunar Instrumentation for Subsurface Thermal Exploration with Rapidity (LISTER) milik NASA berhasil mengebor ke bawah permukaan bulan untuk mengukur suhu dan aliran panas. Data ini sangat penting untuk memahami struktur termal bulan dan potensi sumber daya di bawah permukaannya.
• Demonstrasi Teknologi Pengambilan Sampel: Instrumen Lunar PlanetVac mengumpulkan dan memilah regolith (tanah dan kerikil) bulan, mendemonstrasikan teknik yang dapat digunakan pada misi pengembalian sampel ke Bulan, Mars, dan seterusnya. Teknologi ini dapat merevolusi cara kita menjelajahi dan mempelajari benda-benda langit lainnya.
• Pengambilan Gambar Menakjubkan: Selain foto matahari terbenam yang dramatis, Blue Ghost juga mengambil berbagai citra menakjubkan lainnya, termasuk pandangan dekat pendaratannya sendiri dan gerhana matahari cincin. Gambar-gambar ini memberikan perspektif baru tentang keindahan dan keunikan lingkungan bulan.

Akhir Perjalanan

Blue Ghost tidak dirancang untuk bertahan dalam suhu dingin ekstrem malam di Bulan, yang berlangsung selama sekitar dua minggu Bumi. Wahana itu diperkirakan akan mati sendiri pada Minggu, 16 Maret 2025. Namun, sebelum mengakhiri perjalanannya, ia meninggalkan warisan berupa data ilmiah berharga dan gambar-gambar yang menginspirasi. Misi Blue Ghost adalah bukti keberhasilan kolaborasi antara sektor publik dan swasta dalam eksplorasi ruang angkasa, dan membuka jalan bagi misi-misi masa depan yang lebih ambisius.