Antisipasi Cuaca Ekstrem, Bangka Belitung Siaga Hadapi Puncak Mudik dan Lebaran
Bangka Belitung Tingkatkan Kesiapsiagaan Hadapi Potensi Cuaca Buruk Saat Arus Mudik dan Perayaan Idul Fitri
Menjelang puncak arus mudik dan perayaan Idul Fitri 1446 Hijriah, Kepulauan Bangka Belitung meningkatkan kesiapsiagaan dalam menghadapi potensi cuaca ekstrem. Badan SAR Nasional (Basarnas) Pangkalpinang telah menyiagakan personel dan peralatan untuk merespons kemungkinan terjadinya bencana akibat cuaca buruk, yang diprediksi akan melanda wilayah tersebut.
Kepala Kantor SAR Pangkalpinang, I Made Oka Astawa, mengungkapkan bahwa berdasarkan hasil rapat koordinasi dengan berbagai pihak, terdapat indikasi kuat bahwa hujan dengan intensitas sedang hingga lebat akan mengguyur Bangka Belitung selama periode arus mudik dan libur Lebaran. Kondisi ini berpotensi diperparah dengan angin kencang dan gelombang tinggi di perairan sekitar.
"Kami telah mengambil langkah-langkah antisipasi dengan menyiagakan personel selama 24 jam di seluruh posko SAR yang ada," ujar Oka Astawa. "Tujuannya adalah untuk memastikan respons cepat dan efektif jika terjadi situasi darurat."
Fenomena cuaca ekstrem berupa hujan deras disertai angin kencang sebenarnya telah dirasakan sejak awal bulan Ramadhan. Kondisi ini diperkirakan akan terus berlanjut hingga perayaan Idul Fitri dan bahkan selama masa libur Lebaran. Selain hujan dan angin kencang, potensi gelombang tinggi dengan ketinggian mencapai 1,5 meter juga menjadi perhatian serius, terutama bagi aktivitas pelayaran dan masyarakat yang berlibur di pantai.
Dalam menghadapi potensi ancaman tersebut, Kantor SAR Pangkalpinang telah menempatkan personel di beberapa Unit Siaga SAR (USS) strategis, seperti USS Toboali di Bangka Selatan dan USS Mentok di Bangka Barat. Selain itu, pos siaga SAR juga didirikan di Belitung untuk menjangkau wilayah timur kepulauan. Peningkatan mobilitas masyarakat selama arus mudik dan libur Lebaran meningkatkan risiko terjadinya kecelakaan, baik di darat maupun di laut. Oleh karena itu, Basarnas Pangkalpinang berupaya untuk meningkatkan kesiapsiagaan di titik-titik rawan kecelakaan dan lokasi-lokasi dengan tingkat keramaian tinggi.
Berbagai peralatan pendukung operasi SAR telah disiapkan, termasuk:
- Drone Thermal: Untuk memantau wilayah yang luas dan mendeteksi korban dalam kondisi minim cahaya.
- Kapal Negara (KN) SAR Karna 246 dan KN SAR 201: Kapal-kapal ini memiliki kemampuan manuver yang baik dan dilengkapi dengan peralatan navigasi modern.
- Rigid Buoyancy Boat (RBB) dan Rigid Inflatable Boat (RIB): Perahu-perahu cepat ini digunakan untuk menjangkau lokasi-lokasi yang sulit diakses oleh kapal besar.
Semua peralatan tersebut disiagakan di setiap pos dermaga untuk memastikan respons cepat jika terjadi insiden.
Pelaksanaan Siaga SAR Khusus Lebaran 2025 telah dimulai sejak 21 Maret dan akan berlangsung hingga 11 April. Operasi ini bertujuan untuk memberikan rasa aman dan nyaman bagi masyarakat yang melakukan perjalanan mudik dan berlibur di wilayah Kepulauan Bangka Belitung. Basarnas Pangkalpinang mengimbau masyarakat untuk selalu berhati-hati dan memantau perkembangan cuaca sebelum melakukan perjalanan, serta mengikuti imbauan dari pihak berwenang untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan.
Dengan kesiapsiagaan yang tinggi dan koordinasi yang baik dengan berbagai pihak terkait, diharapkan potensi dampak negatif dari cuaca ekstrem selama arus mudik dan libur Lebaran di Bangka Belitung dapat diminimalkan. Masyarakat diharapkan dapat merayakan Idul Fitri dengan aman dan lancar.