Tren Positif: Kasus PMK Ternak Menurun Signifikan, Fokus Beralih ke Pencegahan
Kasus PMK Menurun, Kementan Fokus pada Pencegahan dan Edukasi
Jakarta - Kabar baik datang dari Kementerian Pertanian (Kementan) terkait penanganan Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) pada hewan ternak. Data terbaru menunjukkan penurunan signifikan kasus PMK secara nasional. Berdasarkan Sistem Informasi Kesehatan Hewan Nasional Terpadu (iSIKHNAS), tren kasus harian PMK terus melandai, dengan rata-rata kurang dari 10 kasus baru per hari.
“Penurunan ini adalah hasil kerja keras seluruh pihak, terutama tenaga kesehatan hewan di lapangan,” ujar Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementan, Agung Suganda.
Dari total 2.307 kasus PMK yang tercatat sejak Januari hingga Maret 2025, sebanyak 1.089 ekor sapi telah dinyatakan sembuh. Angka ini menunjukkan efektivitas langkah-langkah penanganan yang telah dilakukan, termasuk pengobatan intensif, vaksinasi, dan edukasi kepada para peternak.
Strategi Pencegahan dan Edukasi:
Meski tren menunjukkan penurunan, Kementan tidak menurunkan kewaspadaan. Fokus utama saat ini adalah memperkuat strategi pencegahan dan edukasi kepada para peternak. Hal ini meliputi:
- Biosekuriti Ketat: Penerapan protokol biosekuriti yang ketat di lingkungan peternakan menjadi kunci utama pencegahan. Ini termasuk disinfeksi kandang secara rutin, pembatasan akses keluar masuk orang dan kendaraan, serta penyediaan fasilitas sanitasi yang memadai.
- Manajemen Pakan Berkualitas: Pemberian pakan berkualitas dan bergizi seimbang sangat penting untuk meningkatkan daya tahan tubuh ternak terhadap penyakit. Kementan terus mendorong peternak untuk menggunakan pakan yang terjamin kualitasnya.
- Identifikasi Dini dan Pelaporan Cepat: Peternak diimbau untuk melakukan identifikasi ternak secara berkala dan segera melaporkan kepada petugas kesehatan hewan jika menemukan gejala PMK. Pelaporan cepat sangat penting untuk mencegah penyebaran penyakit lebih luas.
- Vaksinasi: Program vaksinasi terus digencarkan untuk memberikan perlindungan optimal kepada ternak. Kementan memastikan ketersediaan vaksin yang cukup dan pendistribusian yang merata ke seluruh wilayah Indonesia.
- Edukasi Berkelanjutan: Kementan terus memberikan edukasi kepada peternak mengenai PMK, cara pencegahan, dan penanganan yang tepat. Edukasi dilakukan melalui berbagai media, seperti pelatihan, penyuluhan, dan publikasi informasi.
Direktur Kesehatan Hewan Kementan, Imron Suandy, menekankan pentingnya sinergi antara pemerintah, peternak, dan masyarakat dalam upaya pengendalian PMK. "PMK adalah masalah bersama, dan penanganannya membutuhkan kerjasama dari semua pihak," ujarnya.
Surat Waspada Menteri Pertanian:
Sebelumnya, Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman telah mengeluarkan surat waspada terkait potensi peningkatan kasus PMK. Surat Menteri Pertanian nomor B-03/PK.320/M/01/2025 tertanggal 3 Januari 2025, mengingatkan pemerintah daerah untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap PMK, terutama setelah adanya peningkatan kasus pada Desember 2024. Langkah ini menunjukkan komitmen Kementan dalam mengantisipasi dan mencegah penyebaran PMK.
Dengan strategi yang komprehensif dan kerjasama yang solid, Kementan optimis dapat terus menekan kasus PMK dan melindungi kesehatan hewan ternak di Indonesia.