Upaya Pengelabuhan Gagal: Pelaku Mutilasi di Tangerang Coba Samarkan Potongan Tubuh Korban sebagai Daging Babi

Tersangka Pembunuhan di Tangerang Utara Berupaya Menyesatkan Penyelidikan dengan Klaim Palsu

Kasus pembunuhan dan mutilasi yang menggemparkan Tangerang Utara memasuki babak baru. MR (24), tersangka pelaku mutilasi terhadap sepupunya sendiri, JR (54), mencoba mengelabui petugas kepolisian dengan memberikan keterangan palsu saat proses penangkapan. MR berusaha meyakinkan polisi bahwa potongan tubuh yang disimpan di dalam freezer adalah daging babi, sebuah upaya yang ternyata sia-sia.

Menurut keterangan Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Utara, AKBP Beny Cahyadi, MR bersikeras menyatakan bahwa isi freezer adalah daging babi ketika polisi hendak melakukan pemeriksaan lebih lanjut. Tersangka bahkan menolak permintaan polisi untuk membuka freezer tersebut. Kecurigaan polisi semakin meningkat ketika melihat kondisi freezer yang masih baru dan terbungkus plastik.

Karena penolakan dan kecurigaan tersebut, polisi kemudian meminta bantuan dari tokoh masyarakat setempat, yaitu Ketua RT dan RW, untuk menyaksikan pembukaan freezer secara paksa. Langkah ini diambil karena MR terus menghalangi proses penyelidikan.

"Kami meminta RT dan RW mendampingi untuk membuka freezer tersebut, karena dari pelaku mutilasi tidak mengizinkan untuk dibuka, akhirnya kita buka paksa," Ujar AKBP Beny Cahyadi.

Saat freezer berhasil dibuka, kecurigaan polisi terbukti. Di dalamnya ditemukan potongan tubuh manusia yang kemudian diidentifikasi sebagai jenazah JR, korban mutilasi. MR kemudian dibawa ke Polres Metro Jakarta Utara untuk menjalani pemeriksaan intensif.

Motif Pembunuhan Terungkap: Dendam Akibat Penyalahgunaan Kartu Kredit

Dalam pemeriksaan awal, MR mengakui perbuatannya. Motif pembunuhan dan mutilasi tersebut didasari oleh rasa kesal dan dendam terhadap korban. MR mengungkapkan bahwa JR telah menggunakan kartu kredit miliknya untuk membayar cicilan mobil dan rumah. Hal ini menyebabkan MR dikejar-kejar oleh pihak kepolisian.

"Keterangan awal kan pelaku awalnya kita dulu yang amankan hasil introgasi awal karena yang bersangkutan itu merasa kesal kartu kreditnya digunakan untuk membayar cicilan mobil dan rumah. Sampai akhirnya, ia dikejar-kejar pihak kepolisian," tutur Beny.

Kasus ini kini telah dilimpahkan dan ditangani lebih lanjut oleh Polresta Tangerang. Pihak kepolisian akan melakukan pendalaman lebih lanjut terkait motif dan kronologi pembunuhan serta mutilasi ini.

Daftar Temuan Penting

  • MR, tersangka pelaku mutilasi, mencoba mengelabui polisi dengan mengklaim bahwa potongan tubuh di dalam freezer adalah daging babi.
  • Polisi curiga karena kondisi freezer yang baru dan penolakan MR untuk membukanya.
  • Pembukaan freezer dilakukan secara paksa dengan disaksikan oleh tokoh masyarakat setempat.
  • Motif pembunuhan adalah dendam akibat penyalahgunaan kartu kredit oleh korban.
  • Kasus ini kini ditangani oleh Polresta Tangerang.