Jakarta Genjot Pengelolaan Sampah Mandiri dengan Ribuan Bank Sampah dan TPS3R

Jakarta Berupaya Atasi Masalah Sampah dengan Pendekatan Berkelanjutan

Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta menunjukkan komitmennya dalam mengatasi permasalahan sampah di ibu kota dengan rencana strategis pembangunan dan reaktivasi ribuan bank sampah, serta pengembangan Tempat Pengolahan Sampah Reduce, Reuse, Recycle (TPS3R). Inisiatif ini diharapkan dapat mengubah perilaku masyarakat dalam mengelola sampah dan menciptakan lingkungan yang lebih bersih dan sehat.

Wakil Gubernur Jakarta, Rano Karno, menekankan pentingnya peran aktif masyarakat dalam pengelolaan sampah. Menurutnya, keberadaan bank sampah yang menjangkau hingga permukiman warga, akan mempermudah proses pemilahan sampah dari sumbernya. Hal ini tidak hanya mengurangi volume sampah yang dibuang ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Bantargebang, tetapi juga memberikan nilai ekonomis bagi masyarakat melalui penjualan sampah yang telah dipilah.

"Kami berharap pengelolaan sampah yang bertanggung jawab ini dapat menjadi budaya dan gaya hidup baru di masyarakat Jakarta," ujar Rano Karno saat meresmikan TPS3R Semper, Jakarta Utara, pada Jumat (20/03/2025).

Strategi Pengelolaan Sampah Terpadu

Program pengelolaan sampah Jakarta ini mencakup beberapa aspek penting, antara lain:

  • Pembangunan Bank Sampah Baru: Pemprov DKI Jakarta berencana membangun 870 bank sampah baru yang tersebar di berbagai wilayah.
  • Reaktivasi Bank Sampah: Sebanyak 852 bank sampah yang sebelumnya tidak aktif akan dihidupkan kembali.
  • Pengembangan TPS3R: TPS reguler yang sudah ada akan ditingkatkan menjadi TPS3R yang dilengkapi fasilitas pengolahan sampah untuk daur ulang (recycle) dan penggunaan kembali (reuse).

Sampah residu yang tidak dapat diolah akan tetap diangkut ke TPST Bantargebang.

Manfaat Ganda: Lingkungan Bersih dan Ekonomi Masyarakat

Inisiatif ini tidak hanya bertujuan untuk mengurangi volume sampah dan meningkatkan kualitas lingkungan, tetapi juga memberikan manfaat ekonomi bagi masyarakat. Bank sampah akan menjadi wadah bagi warga untuk menjual sampah yang telah dipilah, sehingga dapat menambah penghasilan keluarga. Selain itu, TPS3R akan menciptakan lapangan kerja baru bagi masyarakat sekitar.

"Bank sampah dan TPS3R diharapkan dapat menjadi tempat pengelolaan sampah sekaligus pusat edukasi yang membangun kebiasaan pengelolaan sampah yang bertanggung jawab di masyarakat," tambah Rano Karno. Dengan demikian, program ini diharapkan dapat menciptakan siklus ekonomi yang berkelanjutan dari pengelolaan sampah.

Pembangunan ribuan bank sampah dan pengembangan TPS3R merupakan langkah konkret Pemprov DKI Jakarta dalam mewujudkan kota yang bersih, sehat, dan berkelanjutan. Partisipasi aktif masyarakat menjadi kunci keberhasilan program ini. Diharapkan, kesadaran akan pentingnya pengelolaan sampah yang bertanggung jawab akan terus meningkat di kalangan masyarakat Jakarta, sehingga tercipta lingkungan yang lebih baik untuk generasi mendatang.