Antisipasi Lonjakan Pemudik, ASDP Gilimanuk Siagakan Armada Tambahan Jelang Nyepi dan Lebaran

Lonjakan Arus Penyeberangan Gilimanuk Antisipasi Libur Panjang

Memasuki periode libur sekolah yang bertepatan dengan momentum Hari Raya Nyepi dan Idul Fitri, Pelabuhan Gilimanuk, Bali, mengalami lonjakan signifikan arus penyeberangan. Ribuan penumpang dan kendaraan tercatat memadati pelabuhan penyeberangan menuju Ketapang, Jawa Timur, sejak Kamis (21/3/2025) malam, yang mengindikasikan dimulainya arus mudik.

PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) Cabang Gilimanuk mencatat, dalam kurun waktu 24 jam hingga Jumat (21/3/2025), sebanyak 26.618 penumpang dan 8.392 unit kendaraan telah melakukan penyeberangan ke Pelabuhan Ketapang. Arus kendaraan didominasi oleh sepeda motor (3.137 unit), mobil pribadi dan pikap (2.437 unit), bus (354 unit), serta truk (2.445 unit).

Sebaliknya, arus dari Pelabuhan Ketapang menuju Gilimanuk juga menunjukkan peningkatan, dengan tercatat 18.645 penumpang dan 5.115 unit kendaraan yang memasuki Bali. Komposisi kendaraan yang masuk meliputi 564 sepeda motor, 1.510 mobil pribadi dan pikap, 401 bus, dan 2.640 truk.

Manager Usaha ASDP Pelabuhan Gilimanuk, Ryan Dewangga, mengkonfirmasi adanya peningkatan volume kendaraan yang cukup signifikan dibandingkan hari-hari biasa. "Kenaikannya cukup terasa. Jika di hari normal total kendaraan yang menyeberang berkisar 6.000 unit, pada Kamis malam kami mencatat lebih dari 8.000 unit," ujarnya.

Antisipasi Kepadatan, Armada Kapal Ditambah

Menyadari potensi kepadatan yang mungkin terjadi, terutama menjelang Hari Suci Nyepi yang jatuh pada Sabtu (29/3/2025), ASDP Gilimanuk telah mengambil langkah antisipatif dengan menambah armada kapal yang beroperasi di lintasan Ketapang-Gilimanuk. Dua kapal berukuran besar, KMP Munic dan KMP Prama Kalyani, telah dikerahkan untuk memperkuat layanan penyeberangan.

"Mulai hari ini, armada kapal bantuan sudah berada di lintasan Selat Bali. Sementara ini ada dua kapal bantuan, dan satu kapal bantuan lainnya, yaitu KMP Nawasena, masih menunggu persetujuan," jelas Ryan Dewangga.

Dengan penambahan ini, total kapal yang beroperasi menjadi 56 unit. Dalam kondisi normal, ASDP mengoperasikan maksimal 28 kapal, namun jumlah ini dapat ditingkatkan hingga 32 kapal saat terjadi kepadatan. Langkah ini diharapkan dapat memperlancar arus penyeberangan dan mengurangi potensi antrean panjang di pelabuhan.

Imbauan Bagi Pemudik

Ryan Dewangga menjelaskan bahwa puncak kepadatan pemudik biasanya terjadi pada sore hingga subuh hari, sementara pada siang hari relatif lebih lengang. Untuk menghindari penumpukan, ASDP mengimbau para pemudik untuk mengatur waktu keberangkatan dan memilih waktu-waktu yang kurang padat, seperti pagi atau siang hari.

"Kami mengimbau para pemudik untuk melakukan perjalanan lebih awal, mengingat Hari Suci Nyepi yang jatuh pada Sabtu (29/3/2025), agar tidak terjebak antrean," tegas Ryan.

Dengan persiapan matang dan penambahan armada kapal, ASDP Gilimanuk berupaya memberikan pelayanan terbaik bagi para pemudik yang akan merayakan Nyepi dan Idul Fitri di kampung halaman masing-masing. Diharapkan, perjalanan mudik dapat berjalan lancar, aman, dan nyaman bagi seluruh penumpang.