Gelombang Protes Warnai RDF Rorotan: Warga Tuntut Penutupan Permanen, Gubernur DKI Berjanji Cari Solusi
Gelombang unjuk rasa mewarnai kawasan Rorotan, Jakarta Utara, pada Jumat (21/3/2025) saat Forum Warga Peduli Kesehatan menggelar aksi damai di depan fasilitas Refuse-Derived Fuel (RDF) Rorotan. Aksi ini merupakan puncak dari kekhawatiran mendalam warga terkait dampak operasional RDF Rorotan terhadap kesehatan dan lingkungan hidup mereka. Tuntutan utama yang disuarakan adalah penutupan permanen fasilitas pengolahan sampah tersebut.
Alasan Penolakan Warga
Forum Warga Peduli Kesehatan dalam pernyataan sikapnya yang diterima media, mengungkapkan beberapa alasan utama penolakan mereka terhadap keberadaan RDF Plant Rorotan. Di antaranya adalah:
- Kurangnya Keterlibatan Masyarakat: Warga merasa pembangunan pabrik RDF dilakukan tanpa konsultasi dan persetujuan yang memadai dari seluruh masyarakat setempat. Mereka merasa suara mereka diabaikan dalam proses pengambilan keputusan yang berdampak langsung pada kehidupan mereka.
- Kegagalan Uji Coba dan Dampak Kesehatan: Uji coba operasional pabrik RDF diklaim telah beberapa kali mengalami kegagalan, menyebabkan polusi udara berupa bau menyengat dan asap tebal. Warga mengeluhkan gangguan kesehatan seperti masalah pernapasan, iritasi mata, dan mual akibat polusi tersebut. Mereka khawatir dampak kesehatan jangka panjang akan lebih serius, terutama bagi anak-anak dan kelompok rentan.
- Kapasitas Pengolahan Sampah yang Berlebihan: RDF Rorotan dirancang untuk mengolah 2.500 ton sampah per hari. Warga khawatir volume sampah yang sangat besar ini akan semakin memperburuk kualitas udara dan lingkungan di sekitar pabrik, serta menimbulkan masalah baru seperti pencemaran air dan tanah.
Warga menegaskan bahwa mereka akan terus memperjuangkan hak mereka untuk hidup sehat dan nyaman di lingkungan yang bersih. Mereka merujuk pada Pasal 28H ayat 1 UUD 1945 yang menjamin hak setiap warga negara untuk mendapatkan lingkungan hidup yang baik dan sehat.
Forum Warga Peduli Kesehatan mengancam akan terus melakukan aksi demonstrasi dan menempuh jalur hukum jika tuntutan mereka tidak dipenuhi oleh pemerintah. Mereka berharap pemerintah mendengarkan aspirasi mereka dan mengambil tindakan yang tepat untuk melindungi kesehatan dan lingkungan hidup warga Rorotan.
Respons Gubernur DKI Jakarta
Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung, mengakui bahwa ia telah mengetahui rencana aksi damai warga Rorotan sejak beberapa hari sebelumnya. Ia menyatakan komitmennya untuk menghadapi masalah yang ada di RDF Rorotan dan mencari solusi yang terbaik bagi semua pihak.
"Saya tahu bahwa akan ada demo, dari beberapa hari yang lalu, saya tetap datang," kata Pramono kepada awak media.
Gubernur Pramono juga mengklaim bahwa Pemprov DKI Jakarta telah berupaya untuk menjalin dialog dengan warga Rorotan. Ia mengatakan bahwa pihaknya mengundang perwakilan warga untuk berdiskusi dan mencari solusi bersama terkait permasalahan RDF Rorotan.
Ia berjanji akan segera menyelesaikan permasalahan yang ada di RDF Rorotan. Setelah dilakukan perbaikan dan evaluasi, pihaknya akan menyampaikan hasilnya kepada warga yang terdampak.
"Nah nanti setelah ada perbaikan kami, saya akan sampaikan," imbuhnya.
Janji Gubernur Pramono untuk mencari solusi permasalahan RDF Rorotan akan menjadi ujian bagi pemerintah daerah. Warga Rorotan berharap pemerintah tidak hanya memberikan janji manis, tetapi juga mengambil tindakan nyata untuk melindungi kesehatan dan lingkungan hidup mereka. Kelanjutan dari polemik ini akan menjadi perhatian publik dalam beberapa waktu mendatang.