Aksi Unjuk Rasa di DPRD Sulawesi Utara Memanas: Mahasiswa dan Polisi Terlibat Saling Dorong di Atap Kendaraan
Aksi unjuk rasa mahasiswa di depan Kantor DPRD Sulawesi Utara (Sulut), Manado, pada Kamis (20/3/2025) lalu diwarnai ketegangan antara demonstran dan aparat kepolisian. Insiden yang terekam dalam video amatir dan viral di media sosial itu memperlihatkan aksi saling dorong antara mahasiswa dan polisi di atas atap sebuah truk dinas milik Polda Sulut.
Kabid Humas Polda Sulut, AKBP Alamsyah P Hasibuan, mengklarifikasi kejadian tersebut. Menurutnya, tidak terjadi adu jotos atau perkelahian fisik antara kedua belah pihak. "Tidak ada adu jotos duel atau apapun itu tidak betul. Itu hanya saling dorong, tidak ada masalah, dan videonya utuh terlihat jelas," ujarnya kepada awak media, Jumat (21/3/2025).
Demonstrasi tersebut merupakan bentuk penolakan mahasiswa terhadap revisi Undang-Undang (UU) TNI yang tengah menjadi isu hangat. Para mahasiswa mencoba menyampaikan aspirasi mereka dengan berbagai cara, termasuk dengan naik ke atas truk dinas polisi yang berada di lokasi.
"Iya, kemarin demo dari mahasiswa di DPRD Sulut terkait RUU TNI, seperti yang kita lihat, mahasiswa berusaha naik ke atas truk dinas polisi," jelas Alamsyah.
Situasi sempat memanas ketika aparat kepolisian berusaha membujuk mahasiswa untuk turun dari atap truk. Aksi saling dorong pun tak terhindarkan. Meski demikian, Alamsyah memastikan bahwa situasi terkendali setelah mahasiswa bersedia untuk turun.
"Sekarang situasi aman-aman. Cuman mungkin dugaan saya dari netizen, mereka anggap itu duel antara mahasiswa dan anggota," kata Alamsyah.
Pihak kepolisian menegaskan bahwa mereka tidak bermaksud menghalangi aksi unjuk rasa mahasiswa. Mereka hanya mengingatkan para demonstran untuk tidak berada di atas atap kendaraan dinas.
"Kejadian itu biasa. Mungkin mahasiswa mau menyampaikan aspirasinya. Kemudian anggota berusaha untuk menyampaikan juga kepada mahasiswa ini untuk turun karena itu atap mobil," imbuhnya.
Lebih lanjut, Alamsyah mengatakan bahwa tidak ada mahasiswa yang diamankan dalam aksi tersebut. Ia juga mengimbau kepada masyarakat untuk tidak mudah percaya pada isu-isu yang tidak benar yang beredar di media sosial.
"Saya tanyakan ke anggota saya yang Sabhara ya, artinya antara mahasiswa dan polisi tidak ada masalah. Mungkin dugaan saya dari netizen, mereka anggap itu duel antara mahasiswa dan anggota," tegas Alamsyah.
Dalam video yang beredar, terlihat jelas bahwa mahasiswa dan polisi terlibat adu argumen di atas atap truk. Massa dari kalangan mahasiswa dan pihak kepolisian kemudian berupaya melerai keduanya. Teriakan-teriakan dari massa pendemo yang berada di bawah truk juga terdengar saat proses mediasi berlangsung.
Berikut adalah poin-poin penting terkait insiden tersebut:
- Lokasi: Depan Kantor DPRD Sulawesi Utara, Manado.
- Waktu: Kamis, 20 Maret 2025.
- Pemicu: Aksi unjuk rasa mahasiswa menolak revisi UU TNI.
- Kejadian: Saling dorong antara mahasiswa dan polisi di atap truk dinas.
- Klarifikasi Polda Sulut: Tidak ada adu jotos atau perkelahian fisik.
- Situasi: Terkendali, tidak ada mahasiswa yang diamankan.
- Imbauan: Masyarakat diminta tidak termakan isu yang tidak benar.
Kasus ini menjadi sorotan publik dan memicu berbagai komentar di media sosial. Sebagian warganet menyayangkan terjadinya aksi saling dorong antara mahasiswa dan polisi. Sementara yang lain menganggap insiden tersebut sebagai bentuk dinamika dalam penyampaian aspirasi di negara demokrasi.