Eks Mahasiswa Unair Diduga Jual Video Rekam Rahasia Perempuan di Toilet

Eks Mahasiswa Unair Diduga Jual Video Rekam Rahasia Perempuan di Toilet

Seorang pria berinisial JHPM (22), alumni Fakultas Ilmu Budaya (FIB) Universitas Airlangga (Unair), tengah menjadi sorotan setelah diduga melakukan tindakan amoral dengan merekam perempuan secara diam-diam di toilet umum dan menjual video rekaman tersebut. Kasus ini mencuat ke publik melalui unggahan di media sosial, yang kini telah di-private oleh pemilik akun. Unggahan tersebut menampilkan sejumlah bukti, termasuk foto wajah JHPM, percakapan, klarifikasi, dan ijazah kelulusannya dari Unair. Bukti-bukti tersebut menunjukkan rangkaian tindakan JHPM yang diduga melanggar hukum dan norma kesusilaan.

Menurut informasi yang beredar, JHPM melakukan aksinya di berbagai lokasi di Surabaya dan Sidoarjo, mulai dari mal, bioskop, hingga kampus. Ia diduga tidak hanya merekam aktivitas perempuan di toilet secara sembunyi-sembunyi, tetapi juga memperdagangkan video tersebut dengan harga yang bervariasi, berkisar antara Rp 100.000 hingga Rp 700.000. Pihak yang mengunggah informasi tersebut bahkan menyebutkan kemungkinan adanya sindikat pornografi yang melibatkan JHPM, menandakan adanya jaringan yang lebih luas di balik kasus ini. Hal ini menjadi perhatian serius karena menunjukan potensi bahaya yang lebih besar dan sistematis.

Menanggapi kasus ini, pihak Universitas Airlangga, khususnya FIB Unair, telah mengadakan rapat internal untuk membahas tindakan JHPM. Kepala Prodi Ilmu Sejarah FIB Unair, Prof. Sarkawi B. Husain, membenarkan adanya rapat tersebut, namun ia enggan menjelaskan detailnya dengan alasan kewenangan. Prof. Sarkawi menekankan bahwa tindakan JHPM murni tindakan individu dan tidak ada kaitannya dengan institusi Unair, mengingat yang bersangkutan telah resmi lulus sejak Agustus 2024. Pihak FIB Unair berjanji akan mengeluarkan siaran pers resmi terkait kasus ini untuk memberikan klarifikasi lebih lanjut kepada publik. Meskipun demikian, kasus ini tetap menjadi perhatian serius karena melibatkan pelanggaran privasi dan hukum yang serius.

Kejadian ini menimbulkan keresahan di tengah masyarakat dan menjadi peringatan akan pentingnya keamanan dan perlindungan privasi, khususnya bagi perempuan. Penting bagi penegak hukum untuk menyelidiki kasus ini secara tuntas, termasuk menelusuri kemungkinan keterlibatan pihak lain dalam sindikat yang diduga beroperasi tersebut. Selain itu, edukasi publik terkait kejahatan siber dan perlindungan data pribadi perlu ditingkatkan untuk mencegah kasus serupa terjadi di masa mendatang. Peran institusi pendidikan dalam memberikan pendidikan karakter dan nilai moral kepada mahasiswanya juga menjadi sorotan penting dalam menanggapi kasus ini.

Berikut poin-poin penting terkait kasus ini:

  • JHPM, alumni Unair, diduga merekam perempuan di toilet dan menjual videonya.
  • Aksi perekaman dilakukan di berbagai lokasi di Surabaya dan Sidoarjo.
  • Video dijual dengan harga Rp 100.000 - Rp 700.000.
  • Dugaan keterlibatan sindikat pornografi.
  • Pihak Unair telah mengadakan rapat internal dan akan mengeluarkan siaran pers.
  • Tindakan JHPM ditegaskan tidak terkait dengan institusi Unair.

Kasus ini menjadi pengingat akan pentingnya kewaspadaan dan perlindungan diri di ruang publik, serta perlunya penegakan hukum yang tegas terhadap kejahatan siber yang merugikan banyak pihak.