DPR Soroti Kesiapan Infrastruktur dan Transportasi Publik Hadapi Lonjakan Pemudik Lebaran 2025
DPR Soroti Kesiapan Infrastruktur dan Transportasi Publik Hadapi Lonjakan Pemudik Lebaran 2025
Menjelang perayaan Idul Fitri 2025, Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) melalui Komisi V, menyoroti urgensi kesiapan infrastruktur dan transportasi publik guna mengantisipasi lonjakan arus mudik. Proyeksi peningkatan jumlah pemudik hingga mencapai 146 juta jiwa menjadi perhatian utama dalam memastikan kelancaran dan keamanan perjalanan masyarakat.
Wakil Ketua Komisi V DPR, Andi Iwan Darmawan Aras, menekankan perlunya mitigasi antisipatif yang komprehensif. Ia menyampaikan bahwa kelancaran arus mudik bukan hanya tentang infrastruktur fisik, tetapi juga mencakup kesiapan moda transportasi, fasilitas pendukung, dan sistem informasi yang memadai. Iwan mengapresiasi langkah pemerintah dalam memberikan insentif Lebaran, seperti diskon tarif tol dan tiket pesawat, sebagai upaya meringankan beban masyarakat. Namun, ia juga mengingatkan agar persiapan teknis di lapangan tidak luput dari perhatian.
Fokus Utama Persiapan Mudik Lebaran 2025:
- Infrastruktur Jalan: Pemerintah memastikan kondisi jalan tol sepanjang 3.020,5 km dan jalan nasional non-tol sepanjang 47.604,34 km dalam kondisi optimal. Fokus pada penyelesaian pengerjaan jalan sebelum masa libur Lebaran dan perbaikan drainase untuk mencegah genangan air yang dapat merusak jalan.
- Pengaturan Lalu Lintas: Pengawasan ketat terhadap truk ODOL (Over Dimension Over Load) di jalur-jalur utama mudik dan penyeberangan kapal untuk menghindari gangguan lalu lintas dan menjaga keselamatan pemudik. Pembatasan operasional truk ODOL selama periode mudik juga menjadi perhatian.
- Fasilitas Istirahat: Penambahan dan pemeliharaan rest area serta kantong-kantong tempat istirahat bagi pemudik dengan fasilitas yang memadai. Pengaturan sistem keluar masuk kendaraan di rest area untuk menghindari penumpukan.
- Transportasi Publik: Kesiapan moda transportasi umum seperti bus, kereta api, kapal laut, dan pesawat udara untuk mengakomodasi lonjakan pemudik. Pemerintah diminta mengawal operator agar tarif tiket tetap terjangkau.
- Informasi Cuaca: Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) diminta menyiapkan sistem informasi cuaca yang mudah diakses oleh masyarakat selama perjalanan mudik.
- Koordinasi Antar Lembaga: Sinergi antar kementerian/lembaga terkait untuk memastikan kelancaran arus mudik. Komisi V DPR akan terus mengawal persiapan mudik Lebaran 2025.
Selain fokus pada aspek teknis, Iwan juga menyoroti potensi lonjakan pemudik yang lebih besar karena mudik Lebaran 2025 bertepatan dengan Hari Raya Nyepi. Oleh karena itu, optimalisasi armada kapal laut dan pesawat udara menjadi krusial untuk mendukung pergerakan pemudik antarwilayah.
Komisi V DPR menekankan bahwa keberhasilan mudik yang aman dan lancar akan menjadi tolok ukur efektivitas pemerintah dalam mengelola mobilitas masyarakat di masa-masa puncak perjalanan. Diharapkan, masyarakat dapat mudik dengan aman dan nyaman, berkumpul dengan keluarga, dan merayakan Idul Fitri.
Dengan persiapan matang dan koordinasi yang baik, diharapkan arus mudik Lebaran 2025 dapat berjalan lancar dan memberikan pengalaman positif bagi seluruh masyarakat Indonesia.