Eskalasi Kekerasan di Pakistan Barat Laut: Taliban Pakistan Intensifkan Serangan, Puluhan Korban Berjatuhan

Khyber Pakhtunkhwa Diteror Gelombang Serangan Taliban Pakistan

Gelombang kekerasan kembali mengguncang Pakistan, terutama wilayah barat laut yang berbatasan dengan Afghanistan. Tehreek-e-Taliban Pakistan (TTP), atau yang lebih dikenal sebagai Taliban Pakistan, telah meningkatkan serangan mereka secara signifikan dalam beberapa pekan terakhir, menimbulkan kekhawatiran serius tentang stabilitas keamanan di kawasan tersebut.

Serangkaian serangan terkoordinasi yang dilancarkan di berbagai lokasi di provinsi Khyber Pakhtunkhwa pada hari Jumat (21/3/2025) menjadi bukti nyata eskalasi ini. Menurut laporan dari pejabat kepolisian setempat, sedikitnya lima anggota polisi tewas dan enam lainnya mengalami luka-luka akibat serangan-serangan tersebut. Taliban Pakistan, melalui pernyataan resminya, mengklaim bertanggung jawab atas serangkaian aksi mematikan ini.

'Kampanye Musim Semi' Taliban Pakistan dan Dampaknya

Pengumuman 'kampanye musim semi' yang dilakukan oleh TTP pada awal Maret menjadi sinyal dimulainya kembali intensifikasi serangan terhadap pasukan keamanan Pakistan. Sejak saat itu, kelompok militan ini mengklaim telah melancarkan lebih dari 80 serangan, sebagian besar di Khyber Pakhtunkhwa, wilayah pegunungan strategis yang berbatasan langsung dengan Afghanistan.

Kepala Polisi Peshawar, Qasim Ali, mengakui adanya peningkatan yang signifikan dalam serangan yang menargetkan aparat kepolisian. Dalam kurun waktu hanya dua hari setelah pengumuman 'kampanye musim semi' TTP, dilaporkan adanya serangan terhadap polisi di sembilan distrik yang berbeda. Situasi ini memaksa pasukan keamanan Pakistan untuk meningkatkan operasi kontraterorisme sebagai respons terhadap ancaman yang meningkat.

Korban Meningkat, Tahun 2024 Jadi Catatan Kelam

Berdasarkan data yang dikumpulkan oleh AFP, lebih dari 170 orang, yang sebagian besar adalah personel keamanan, telah menjadi korban tewas dalam serangan militan di Khyber Pakhtunkhwa dan provinsi Balochistan sejak awal tahun ini. Balochistan juga mengalami insiden serius berupa pengepungan kereta api yang mengakibatkan sekitar 60 orang tewas, dengan kelompok separatis bertanggung jawab atas serangan tersebut.

Tahun 2024 tercatat sebagai tahun paling mematikan dalam hampir satu dekade terakhir di Pakistan. Lebih dari 1.600 orang tewas dalam berbagai serangan di seluruh negeri, dengan hampir separuhnya adalah anggota pasukan keamanan. Data ini dirilis oleh Pusat Penelitian dan Studi Keamanan yang berbasis di Islamabad, yang menyoroti betapa seriusnya situasi keamanan di Pakistan.

Perbatasan Pakistan-Afghanistan Jadi Pusat Kekerasan

Sebagian besar kekerasan yang terjadi terkonsentrasi di wilayah perbatasan Pakistan dengan Afghanistan. Pemerintah Pakistan menuduh otoritas Taliban di Kabul gagal mengambil tindakan yang efektif terhadap militan yang beroperasi dari wilayah Afghanistan dan melakukan serangan di Pakistan. Namun, tuduhan ini dibantah oleh pihak Taliban.

Situasi yang memburuk ini menimbulkan pertanyaan tentang efektivitas strategi kontraterorisme Pakistan dan perlunya kerja sama regional yang lebih erat untuk mengatasi ancaman militansi yang semakin meningkat. Eskalasi kekerasan oleh Taliban Pakistan mengancam stabilitas kawasan dan menuntut respons yang komprehensif dan terkoordinasi dari semua pihak terkait.