Panduan Islami dalam Merancang Ketinggian Ideal Rumah: Antara Kenyamanan dan Harmoni Bertetangga

Panduan Islami dalam Merancang Ketinggian Ideal Rumah: Antara Kenyamanan dan Harmoni Bertetangga

Dalam Islam, membangun rumah bukan hanya sekadar mendirikan bangunan fisik, tetapi juga menciptakan ruang yang nyaman, sehat, dan harmonis dengan lingkungan sekitar. Salah satu aspek penting dalam mendesain rumah adalah menentukan ketinggian yang ideal. Ketinggian rumah dapat memengaruhi sirkulasi udara, pencahayaan alami, dan bahkan hubungan dengan tetangga.

Anjuran Meninggikan Bangunan dalam Islam

Sebenarnya, tidak ada batasan ketinggian rumah yang ditetapkan secara eksplisit dalam ajaran Islam. Namun, terdapat indikasi bahwa meninggikan bangunan diperbolehkan, bahkan dianjurkan dalam kondisi tertentu. Salah satu referensi yang sering dikutip adalah respons Rasulullah SAW ketika seorang sahabat mengeluhkan rumahnya yang terlalu kecil untuk menampung keluarganya. Rasulullah SAW menyarankan untuk membangun rumah yang lebih tinggi.

Menurut Khalid Al Walid, dikutip dari artikel ilmiah berjudul Islamic Guiding Principle (Shari'ah Law) For Architectural Interpretation of Housing yang ditulis oleh Zeenat Begam Yusof, Rasulullah SAW pernah menjawab ketika ditanya rumahnya tidak cukup untuk menampung keluarga besar. Jawabannya adalah bangun lebih tinggi.

Hal ini menunjukkan bahwa meninggikan bangunan dapat menjadi solusi untuk mengatasi keterbatasan ruang dan meningkatkan kualitas hidup penghuninya. Rumah yang tinggi cenderung memiliki sirkulasi udara yang lebih baik, sehingga terhindar dari kelembapan dan pengap. Selain itu, cahaya matahari dapat masuk dengan lebih leluasa, menciptakan suasana yang lebih terang dan menyegarkan.

Memperhatikan Hak-Hak Tetangga

Meski demikian, kebebasan dalam membangun rumah juga diiringi dengan tanggung jawab untuk menjaga harmoni dengan lingkungan sekitar. Islam sangat menekankan pentingnya menghormati hak-hak tetangga. Dalam konteks pembangunan rumah, hal ini berarti memastikan bahwa ketinggian bangunan tidak mengganggu kenyamanan dan kepentingan tetangga.

Salah satu bentuk gangguan yang perlu dihindari adalah menghalangi pandangan dan sirkulasi udara ke rumah tetangga. Membangun rumah terlalu tinggi hingga menutupi akses cahaya matahari dan menghambat aliran udara dapat menimbulkan ketidaknyamanan dan bahkan perselisihan antar tetangga.

Rasulullah SAW bersabda:

"Suatu ketika nabi berdiri di puncak sebuah menara yang memandang keluar dari salah satu kastil di antara kastil-kastil atau gedung-gedung tinggi di Madinah dan berkata, Apakah kalian melihat apa yang aku lihat? (Tidak diragukan lagi) aku melihat titik-titik di mana penderitaan akan terjadi di antara rumah-rumah kalian (dan penderitaan-penderitaan itu akan) sebanyak titik-titik di mana tetesan-tetesan air hujan turun" Hadits Rasulullah diriwayatkan oleh Usamah. "Tahukah kalian akan hak-hak tetangga, janganlah kamu membangun untuk menghalangi angin darinya, kecuali dengan seizinnya," (HR. Ibnu Adi an Al Kharati).

Oleh karena itu, sebelum memutuskan untuk membangun rumah yang tinggi, penting untuk mempertimbangkan dampaknya terhadap lingkungan sekitar. Sebaiknya, lakukan konsultasi dengan tetangga dan mencari solusi yang saling menguntungkan. Jika memungkinkan, desain rumah dapat disesuaikan agar tetap memenuhi kebutuhan ruang dan kenyamanan, tanpa mengganggu hak-hak tetangga.

Keseimbangan antara Kebutuhan dan Harmoni

Dalam Islam, segala sesuatu harus dilakukan dengan seimbang dan proporsional. Demikian pula dalam membangun rumah, penting untuk mencari keseimbangan antara memenuhi kebutuhan pribadi dan menjaga harmoni dengan lingkungan sosial. Meninggikan rumah diperbolehkan, bahkan dianjurkan jika dapat meningkatkan kualitas hidup penghuninya. Namun, hal ini tidak boleh dilakukan dengan mengabaikan hak-hak tetangga dan menyebabkan kerugian bagi mereka.

Dengan mempertimbangkan prinsip-prinsip Islam dalam merancang ketinggian rumah, kita dapat menciptakan hunian yang tidak hanya nyaman dan sehat, tetapi juga berkontribusi pada terciptanya lingkungan yang harmonis dan penuh keberkahan.