Imbas Kontroversi RUU TNI, .Feast Tunda Peluncuran Video Klip "o,Tuan"
.Feast Tunda Rilis Video Klip di Tengah Polemik RUU TNI
Keputusan grup musik rock .Feast untuk menunda perilisan video klip terbaru mereka, "o,Tuan," menjadi sorotan di tengah gelombang penolakan terhadap Rancangan Undang-Undang (RUU) TNI yang kontroversial. Penundaan ini diumumkan melalui akun Instagram resmi mereka pada hari Jumat (21/3/2025), sebagai bentuk respons terhadap situasi sosial politik yang dianggap kurang kondusif.
"Situasi sedang tidak baik-baik saja. Penayangan video musik o,Tuan kami undur ke Senin, 24 Maret 2025," demikian pernyataan resmi .Feast dalam unggahannya.
Langkah ini menunjukkan kepekaan .Feast terhadap isu-isu sosial yang tengah berkembang di masyarakat. Sebagai band yang dikenal kritis dan sering mengangkat tema-tema sosial dalam karya-karyanya, penundaan perilisan video klip ini dapat diinterpretasikan sebagai bentuk dukungan terhadap gerakan penolakan RUU TNI.
Lagu "o,Tuan" sendiri merupakan salah satu track unggulan dari album "Membangun & Menghancurkan" yang dirilis pada Agustus 2024. Lagu ini telah berhasil mencuri perhatian publik dan meraih popularitas yang signifikan, terbukti dengan lebih dari 23 juta kali diputar di platform Spotify.
Keputusan .Feast ini mendapat sambutan positif dari para penggemar dan netizen. Banyak yang memberikan dukungan dan apresiasi atas keberanian .Feast dalam menyuarakan pendapat dan mengambil sikap di tengah isu yang sensitif ini.
Beberapa komentar netizen di media sosial mencerminkan dukungan tersebut:
- "Big respect! Jaga demokrasi!"
- "Big Respect to Feast, semoga kalian tidak dibungkam oleh yang di istana. Suarakan terus, bunga di tirai besi mengakar berlipat kali."
Penundaan perilisan video klip "o,Tuan" oleh .Feast menjadi simbol bagaimana seni dan musik dapat menjadi medium untuk menyampaikan pesan-pesan sosial dan politik. Langkah ini juga menunjukkan bahwa musisi tidak hanya berkarya untuk menghibur, tetapi juga memiliki tanggung jawab moral untuk bersuara terhadap isu-isu yang mempengaruhi masyarakat.
Dengan menunda perilisan video klip di tengah kontroversi RUU TNI, .Feast telah mengirimkan sinyal yang kuat tentang keberpihakan mereka terhadap nilai-nilai demokrasi dan kebebasan berpendapat. Keputusan ini diharapkan dapat menginspirasi musisi dan seniman lain untuk turut serta dalam menyuarakan aspirasi masyarakat dan berkontribusi dalam menjaga iklim demokrasi yang sehat.