Pemerintah Targetkan Peningkatan Kapasitas Sekolah Rakyat Berasrama: 1.000 Siswa dalam Waktu Singkat

Pemerintah Indonesia tengah menggenjot pembangunan Sekolah Rakyat berasrama sebagai salah satu upaya strategis untuk memutus rantai kemiskinan dan meningkatkan kualitas pendidikan bagi anak-anak dari keluarga kurang mampu. Rencana ambisius ini menargetkan pendirian 200 Sekolah Rakyat di berbagai daerah pada tahun ini, mencakup jenjang pendidikan dasar (SD), menengah pertama (SMP), dan menengah atas (SMA).

Target yang ditetapkan oleh Presiden Prabowo Subianto adalah setiap sekolah mampu menampung 1.000 siswa dalam waktu enam bulan setelah diresmikan. Pernyataan ini disampaikan dalam Sidang Kabinet Paripurna yang membahas persiapan menjelang Hari Raya Idulfitri 1446 H, sebagaimana dilansir dari kanal YouTube Sekretariat Presiden pada hari Jumat, 21 Maret 2025. Presiden Prabowo menaruh harapan besar pada Menteri Sosial dan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi untuk mewujudkan target tersebut.

"Mungkin tahun-tahun pertama akan belum sampai 1.000, tapi nanti saya berharap ya Menteri Sosial, Menteri Dikdasmen mungkin dalam enam bulan bisa mencapai 1.000 murid masing-masing sekolah. Ya, bisa?" kata Prabowo.

Saat ini, pemerintah tengah fokus untuk meresmikan 53 Sekolah Rakyat dalam tiga bulan ke depan. Sebanyak 147 sekolah lainnya akan segera menyusul. Keberadaan gedung dan area yang sudah dimiliki oleh Kementerian Sosial menjadi modal awal yang baik, sehingga proses renovasi dan penyesuaian dapat dilakukan dengan lebih cepat.

Sekolah Rakyat berasrama ini akan diprioritaskan untuk didirikan di wilayah-wilayah yang memiliki tingkat kemiskinan tinggi. Tujuannya adalah untuk memberikan akses pendidikan yang berkualitas kepada anak-anak yang paling membutuhkan.

"Kita harap tiap tahun 200 sehingga dalam lima tahun kita minimal akan punya satu sekolah berasrama di tiap kabupaten," ujar Prabowo.

Program Sekolah Rakyat berasrama ini dirancang khusus untuk anak-anak dari keluarga kurang mampu, dengan fokus utama memutus siklus kemiskinan antar generasi. Pemerintah meyakini bahwa anak-anak dari keluarga dengan latar belakang ekonomi yang sulit tidak boleh mengalami nasib yang sama dengan orang tua atau kakek-nenek mereka. Melalui pendidikan yang berkualitas, mereka diharapkan dapat memiliki kesempatan yang lebih baik untuk meningkatkan taraf hidup dan meraih kesuksesan.

"Katakanlah bapaknya sekarang pekerjaannya sangat sederhana, dia umpamanya tukang pemulung, anak dan cucunya tukang pemulung tidak boleh jadi tukang pemulung. Dia harus kita berdayakan," tegas Prabowo.

Fokus Program Sekolah Rakyat Berasrama:

  • Memutus Rantai Kemiskinan: Memberikan pendidikan berkualitas kepada anak-anak dari keluarga kurang mampu agar mereka memiliki kesempatan yang lebih baik di masa depan.
  • Peningkatan Akses Pendidikan: Memastikan anak-anak di wilayah dengan tingkat kemiskinan tinggi memiliki akses yang sama terhadap pendidikan.
  • Pemerataan Pendidikan: Mengurangi kesenjangan pendidikan antara wilayah perkotaan dan pedesaan, serta antara kelompok masyarakat yang mampu dan kurang mampu.
  • Pengembangan Sumber Daya Manusia: Menyiapkan generasi muda Indonesia yang berkualitas, kompeten, dan berdaya saing.

Program Sekolah Rakyat berasrama ini merupakan langkah konkret pemerintah dalam mewujudkan keadilan sosial dan pemerataan pembangunan di seluruh pelosok tanah air. Dengan memberikan kesempatan yang sama kepada semua anak bangsa untuk mendapatkan pendidikan yang berkualitas, diharapkan Indonesia dapat menghasilkan sumber daya manusia yang unggul dan mampu bersaing di era globalisasi.