Kapolda Metro Jaya Perintahkan Tindak Tegas Ormas Pemeras Terkait Pengadangan Posko Mudik
Kapolda Metro Jaya Perintahkan Tindak Tegas Ormas Pemeras Terkait Pengadangan Posko Mudik
Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda) Metro Jaya, Irjen Pol Karyoto, menunjukkan komitmen kuat dalam menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat, terutama menjelang musim mudik 2025. Dalam pernyataannya di Jakarta Pusat, Jumat (21/3/2025), Kapolda Metro Jaya memerintahkan seluruh jajaran Polres di wilayah hukumnya untuk menindak tegas organisasi masyarakat (ormas) yang bertindak meresahkan dan memanfaatkan situasi untuk kepentingan pribadi atau kelompok.
Perintah ini dikeluarkan menyusul viralnya video yang menunjukkan seorang pria mengaku anggota ormas menghalang-halangi relawan mendirikan posko mudik di wilayah Citarik, Jatireja, Cikarang Timur, Kabupaten Bekasi. Kapolda Karyoto menegaskan bahwa tindakan premanisme semacam ini tidak dapat ditolerir dan akan ditindak sesuai hukum yang berlaku.
"Tadi sudah saya tekankan kepada para Kapolres untuk dilihat. Kalau ada preman-preman yang melakukan aksi-aksi hanya untuk kepentingan kelompoknya sendiri, apalagi yang bernuansa pemerasan dan lain-lain, pasti akan kita tindak," tegas Karyoto.
Penangkapan Pelaku Pengadangan
Menanggapi insiden pengadangan posko mudik, Kapolda Metro Jaya mengkonfirmasi bahwa pelaku yang terlibat dalam video viral tersebut telah berhasil diamankan dan ditahan oleh pihak kepolisian. Langkah cepat ini menunjukkan keseriusan Polri dalam menindak segala bentuk gangguan terhadap pelayanan publik dan kegiatan sosial yang bermanfaat bagi masyarakat luas.
"Sudah kami tindak lanjuti, sudah kami tangkap, dan kami tahan," ujarnya.
Posko Mudik untuk Kepentingan Umum
Kapolda Karyoto juga meluruskan pemahaman terkait pendirian posko mudik. Ia menjelaskan bahwa pendirian posko mudik diperbolehkan, bahkan di lahan milik perorangan sekalipun, selama bertujuan untuk melayani masyarakat umum. Ia mengecam keras upaya penghalangan pendirian posko mudik, karena kegiatan tersebut merupakan wujud kepedulian dan pelayanan kepada para pemudik yang membutuhkan tempat istirahat.
"Enggak ada urusan. Bahkan, nanti mau kami periksa itu, siapa yang menghalang-halangi. Ini untuk hajat orang banyak, bukan untuk sekelompok, segelintir orang," tegasnya.
Kapolda Metro Jaya menekankan bahwa mendirikan posko mudik oleh relawan adalah bentuk pelayanan dan ibadah untuk membantu saudara-saudara yang kelelahan dan membutuhkan istirahat selama perjalanan mudik.
"Untuk melayani saudara-saudara kita yang sudah capek, yang butuh istirahat, yang butuh duduk, dan lain-lain," kata Karyoto.
Negara Tidak Kalah dengan Preman
Dengan nada tegas, Kapolda Metro Jaya menyatakan bahwa negara tidak akan kalah dengan tindakan premanisme yang dilakukan oleh sekelompok orang. Ia memastikan bahwa Polri akan terus berupaya menciptakan situasi yang aman dan kondusif bagi masyarakat, khususnya menjelang dan selama musim mudik 2025.
"Kita lawan yang seperti itu. Enggak ada negara kalah dengan sekelompok-sekelompok preman ini," pungkasnya.
Kronologi Kejadian
Sebelumnya, sebuah video viral di media sosial memperlihatkan seorang pria yang mengaku anggota ormas melarang relawan mendirikan posko mudik 2025 di wilayah Citarik, Jatireja, Cikarang Timur, pada hari Rabu (19/3/2025). Dalam video tersebut, terjadi perdebatan antara relawan dan pria tersebut mengenai alasan pelarangan pendirian posko. Pria itu berdalih bahwa lahan tersebut bukan milik pemerintah, namun relawan terus mempertanyakan alasan yang lebih jelas.
Video tersebut kemudian diunggah oleh akun X @kabarnegri_ dan menjadi viral, memicu berbagai reaksi dari warganet yang mengecam tindakan ormas tersebut.
Berikut poin-poin penting dari kejadian tersebut:
- Lokasi: Citarik, Jatireja, Cikarang Timur, Kabupaten Bekasi
- Waktu: Rabu, 19 Maret 2025
- Pelaku: Seorang pria yang mengaku anggota ormas
- Korban: Relawan yang hendak mendirikan posko mudik
- Alasan Pelarangan: Diduga karena lahan bukan milik pemerintah
- Tindakan Polisi: Pelaku telah ditangkap dan ditahan
Dengan tindakan tegas yang diambil oleh Kapolda Metro Jaya, diharapkan kejadian serupa tidak terulang kembali dan masyarakat dapat merasa aman dan nyaman dalam menjalankan ibadah puasa dan mempersiapkan diri untuk mudik Lebaran.