Astindo dan DPR RI Sepakat: Pembentukan Indonesia Tourism Board Mendesak untuk Dongkrak Pariwisata Nasional

Mendorong Daya Saing Pariwisata Indonesia: Urgensi Pembentukan Indonesia Tourism Board

Sektor pariwisata Indonesia memiliki potensi besar untuk menjadi motor penggerak ekonomi. Namun, optimalisasi potensi ini membutuhkan strategi yang tepat dan implementasi yang efektif. Di sinilah urgensi pembentukan Indonesia Tourism Board (ITB) mengemuka, sebuah badan yang didedikasikan untuk mempromosikan pariwisata Indonesia secara lebih terarah dan responsif terhadap kebutuhan pasar.

Ketua Umum Asosiasi Travel Agent Indonesia (Astindo), Pauline Suharno, menekankan bahwa ITB memiliki fungsi yang berbeda dengan Kementerian Pariwisata. Kementerian lebih berperan sebagai regulator, sementara ITB seharusnya fokus pada pemasaran dan promosi pariwisata. Pandangan ini selaras dengan aspirasi Komisi VII DPR RI yang juga mendorong pembentukan ITB untuk mengoptimalkan daya tarik wisata dalam negeri.

Peran Strategis Indonesia Tourism Board

ITB diharapkan menjadi garda terdepan dalam memahami dan merespons dinamika pasar pariwisata. Beberapa peran strategis ITB meliputi:

  • Pemasaran yang Terarah: ITB harus mampu menyusun strategi pemasaran yang efektif, dengan mempertimbangkan preferensi dan tren wisatawan. Hal ini membutuhkan pemahaman mendalam tentang pasar, termasuk penggunaan platform media sosial yang relevan dan penyusunan konten yang menarik.
  • Kemitraan dengan Industri: ITB harus menjalin kemitraan yang erat dengan pelaku industri pariwisata, termasuk agen perjalanan, hotel, dan penyedia layanan lainnya. Kemitraan ini akan memastikan bahwa promosi yang dilakukan selaras dengan kebutuhan dan kemampuan industri.
  • Peningkatan Kualitas Destinasi: ITB dapat berperan dalam meningkatkan kualitas destinasi wisata, termasuk fasilitas dan infrastruktur. Hal ini dapat dilakukan melalui kerjasama dengan pemerintah daerah, BUMN, dan pihak swasta.
  • Pengembangan Wisata Kesehatan: Belajar dari keberhasilan Malaysia Tourism Promotion Board (MPTB), ITB dapat mengembangkan wisata kesehatan sebagai salah satu daya tarik utama Indonesia. Ini termasuk menyiapkan paket wisata medis yang terintegrasi dengan baik dan memastikan kualitas layanan kesehatan yang memadai.

Tantangan dan Harapan

Salah satu tantangan utama dalam pengembangan pariwisata Indonesia adalah kualitas fasilitas dan infrastruktur di destinasi wisata. Toilet yang kurang bersih, akses yang sulit, dan fasilitas yang tidak memadai dapat mengurangi daya tarik wisata Indonesia. ITB dapat berperan dalam mengatasi tantangan ini melalui kerjasama dengan berbagai pihak.

Selain itu, promosi produk UMKM juga penting untuk mendukung pariwisata. Namun, Pauline Suharno menekankan bahwa promosi UMKM tidak akan efektif jika tidak ada wisatawan yang datang ke Indonesia. Oleh karena itu, ITB harus fokus pada menarik wisatawan ke Indonesia, sehingga produk UMKM dapat dikenal dan dinikmati oleh wisatawan.

Dengan pembentukan ITB yang efektif, diharapkan pariwisata Indonesia dapat berkembang pesat dan menjadi salah satu destinasi wisata unggulan di ASEAN. Dukungan dari pemerintah, industri, dan masyarakat sangat penting untuk mewujudkan harapan ini.

Kesimpulan

Pembentukan Indonesia Tourism Board (ITB) adalah langkah strategis untuk meningkatkan daya saing pariwisata Indonesia. Dengan fokus pada pemasaran yang terarah, kemitraan dengan industri, peningkatan kualitas destinasi, dan pengembangan wisata kesehatan, ITB diharapkan dapat membawa pariwisata Indonesia ke tingkat yang lebih tinggi. Dukungan dari semua pihak, termasuk pemerintah, industri, dan masyarakat, sangat penting untuk mewujudkan visi ini.