Honda e:N1 Raih 86 Unit Sewa dalam Sebulan: Skema Berlangganan Tarik Minat Korporasi
Honda e:N1 Raih 86 Unit Sewa dalam Sebulan: Skema Berlangganan Tarik Minat Korporasi
Jakarta - Setelah peluncurannya di Indonesia International Motor Show (IIMS) 2025 pada bulan Februari lalu, Honda e:N1, SUV listrik pertama dari PT Honda Prospect Motor (HPM), menunjukkan daya tariknya di pasar otomotif Indonesia. Mobil listrik ini ditawarkan melalui skema berlangganan yang inovatif, dan dalam waktu singkat, telah berhasil menarik perhatian sejumlah perusahaan.
Menurut Yusak Billy, Sales & Marketing and After Sales Director PT Honda Prospect Motor (HPM), hingga saat ini, Honda e:N1 telah mencatatkan 86 unit yang tersewa dari total 105 unit pemesanan. "Pemesanannya sudah 105 unit, 86 unit sudah kontrak, sementara 19 unit masih dalam proses," ungkap Billy di HPM Headquarter, Jakarta Utara, Jumat (21/3/2025). Menariknya, seluruh unit yang disewa tersebut berasal dari kalangan korporasi dengan berbagai latar belakang industri, termasuk food and beverage, otomotif, dan logistik.
Skema berlangganan Honda e:N1 menawarkan fleksibilitas bagi konsumen, khususnya perusahaan, dengan opsi sewa selama lima tahun. Setelah periode tersebut, konsumen akan memiliki opsi untuk memiliki kendaraan tersebut melalui perjanjian dengan leasing partner Honda. "Nanti setelah lima tahun akan ada perjanjiannya dengan leasing partner Honda. Kita jualnya ke diler, diler ke leasing partner. Nanti akan ada penawaran, bisa jadi milik, banyak programnya," jelas Billy.
Alasan di Balik Skema Berlangganan
Honda memilih skema berlangganan untuk e:N1 sebagai respons terhadap kebutuhan dan preferensi pasar. Survei internal menunjukkan bahwa banyak konsumen tertarik untuk mencoba mobil listrik tanpa harus khawatir tentang depresiasi nilai jual kembali dan keterbatasan produksi unit. "Hasil survei kami memang banyak orang yang mau rental untuk mobil listrik. Orang yang tidak mau beli mobil listrik kan karena takut resale value turun, dan unit e:N1 juga terbatas, tidak mass production," kata Billy.
Salah satu daya tarik utama dari skema berlangganan e:N1 adalah tanpa adanya uang muka (DP). Konsumen cukup membayar biaya bulanan sebesar Rp 22 juta, yang sudah mencakup biaya perawatan, servis, dan asuransi. Dengan demikian, perusahaan tidak perlu memusingkan biaya operasional tambahan dan dapat fokus pada penggunaan kendaraan.
Target Pasar Fleet dan Manfaat Berlangganan
Dengan skema berlangganan selama minimal 5 tahun, Honda secara spesifik menyasar target pasar fleet (business to business/B2B). Hal ini memungkinkan perusahaan untuk mengintegrasikan mobil listrik ke dalam operasional mereka tanpa investasi besar di awal. Biaya bulanan yang terprediksi juga memudahkan perencanaan anggaran dan pengelolaan keuangan perusahaan.
Berikut adalah rincian manfaat skema berlangganan Honda e:N1:
- Tanpa Uang Muka: Memudahkan perusahaan untuk memulai tanpa investasi awal yang besar.
- Biaya Bulanan Tetap: Memungkinkan perencanaan anggaran yang lebih akurat.
- Sudah Termasuk Perawatan dan Asuransi: Menghilangkan kekhawatiran tentang biaya operasional tambahan.
- Opsi Kepemilikan Setelah 5 Tahun: Memberikan fleksibilitas bagi perusahaan untuk memutuskan apakah akan melanjutkan atau mengakhiri penggunaan e:N1.
- Menargetkan Pasar Fleet (B2B): Memberikan solusi yang efisien untuk perusahaan yang ingin beralih ke kendaraan listrik.
Keberhasilan Honda e:N1 dalam meraih sejumlah besar pelanggan dalam waktu singkat menunjukkan bahwa skema berlangganan adalah strategi yang efektif untuk memperkenalkan mobil listrik kepada masyarakat Indonesia. Dengan fleksibilitas dan kemudahan yang ditawarkan, skema ini membuka pintu bagi lebih banyak perusahaan untuk mengadopsi kendaraan listrik dan berkontribusi pada lingkungan yang lebih bersih.