Aktivitas Vulkanik Gunung Lewotobi Laki-laki Mereda, Status Awas Dipertahankan
Aktivitas Vulkanik Gunung Lewotobi Laki-laki Mereda, Status Awas Dipertahankan
Flores Timur, NTT - Aktivitas vulkanik Gunung Lewotobi Laki-laki di Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur, menunjukkan penurunan intensitas berdasarkan data pengamatan terkini. Meskipun demikian, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Flores Timur mengimbau masyarakat untuk tetap waspada dan mematuhi rekomendasi zona bahaya yang telah ditetapkan.
Menurut laporan dari pos pengamatan gunung api, pada hari Sabtu, 22 Maret 2025, dari pukul 00.00 WITA hingga 08.30 WITA, tidak tercatat adanya gempa letusan. Ini mengindikasikan adanya penurunan aktivitas vulkanik dibandingkan dengan beberapa hari sebelumnya, terutama setelah erupsi dahsyat yang terjadi pada Kamis, 20 Maret 2025.
Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Flores Timur, Avelina Manggota Hallan, menegaskan bahwa status aktivitas Gunung Lewotobi Laki-laki saat ini masih berada pada Level IV atau Awas. Status ini menunjukkan bahwa potensi erupsi susulan masih tetap ada, meskipun intensitasnya mungkin tidak sebesar erupsi sebelumnya. Oleh karena itu, kewaspadaan dan kepatuhan terhadap arahan pemerintah sangat penting untuk keselamatan masyarakat.
"Kita imbau masyarakat tetap waspada," ujar Avelina, menekankan pentingnya kesadaran dan kesiapsiagaan masyarakat dalam menghadapi potensi risiko. BPBD Flores Timur terus berkoordinasi dengan berbagai pihak terkait, termasuk tim gabungan yang telah diterjunkan ke lapangan untuk melakukan penyisiran dan pemantauan kondisi di wilayah terdampak.
Zona Bahaya dan Imbauan
Pemerintah telah menetapkan zona bahaya di sekitar Gunung Lewotobi Laki-laki untuk meminimalkan risiko terhadap masyarakat. Zona bahaya tersebut meliputi:
- Radius 7 kilometer dari pusat erupsi.
- Sektoral barat daya, utara, dan timur laut sejauh 8 kilometer.
Dalam zona ini, masyarakat dilarang melakukan aktivitas apapun. BPBD Flores Timur juga mengimbau masyarakat untuk selalu mengikuti informasi resmi dari pemerintah dan tidak terpancing oleh isu-isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.
Evaluasi dan Langkah Selanjutnya
BPBD Flores Timur terus melakukan evaluasi terhadap situasi terkini dan berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait untuk menentukan langkah-langkah selanjutnya. Evakuasi warga masih menjadi salah satu opsi yang dipertimbangkan, tergantung pada perkembangan aktivitas vulkanik Gunung Lewotobi Laki-laki.
Sebagai informasi, erupsi dahsyat Gunung Lewotobi Laki-laki pada Kamis, 20 Maret 2025, pukul 22.56 WITA, terekam dengan amplitudo maksimum 47.6 mm dan durasi sekitar 11 menit 9 detik. Tinggi kolom abu mencapai sekitar 8.000 meter di atas puncak gunung, dengan warna kelabu hingga hitam dan intensitas tebal condong ke arah barat daya dan barat. Erupsi tersebut disertai suara ledakan dan gemuruh yang kuat, terdengar hingga wilayah yang cukup jauh seperti Maumere dan Larantuka.
Beberapa desa di lereng gunung mengalami hujan abu, pasir, kerikil, dan batu akibat erupsi tersebut. Selain itu, dilaporkan terdapat dua orang yang mengalami luka bakar akibat material vulkanik.
Pemerintah daerah dan BPBD Flores Timur terus berupaya untuk memberikan bantuan dan dukungan kepada masyarakat terdampak, serta mengambil langkah-langkah mitigasi untuk mengurangi risiko bencana di masa mendatang.