Kerinduan Terobati: TKW Asal Batang, Ribut Uripah, Kembali ke Pelukan Keluarga Setelah 19 Tahun Hilang di Malaysia
Penantian Berakhir: Ribut Uripah Kembali ke Batang Setelah 19 Tahun Terpisah
Sebuah kisah mengharukan menyelimuti Desa Candirejo, Kecamatan Bawang, Kabupaten Batang, saat Ribut Uripah (56), seorang Tenaga Kerja Wanita (TKW) yang sempat viral karena kehidupannya di hutan Malaysia, akhirnya kembali ke kampung halamannya. Kepulangan Ribut, yang akrab disapa Mak Ribut, menandai akhir dari penantian panjang selama 19 tahun sejak kepergiannya ke negeri jiran pada tahun 2006.
Perjalanan pulang Mak Ribut dari Malaysia tidaklah singkat. Setelah tiba di Jakarta, ia dipertemukan dengan kakaknya, Tamat (70), dan putrinya, Istianah, di kawasan Kebon Jeruk. Pertemuan emosional ini difasilitasi oleh anggota DPR RI sekaligus mantan Bupati Batang, Yoyok Riyo Sudibyo, yang turut berperan aktif dalam proses pemulangan Mak Ribut.
Setibanya di Batang, Mak Ribut disambut dengan meriah oleh ratusan warga desa yang telah lama menantikan kehadirannya. Suasana haru dan bahagia terpancar dari wajah setiap orang yang hadir. Bahkan, keluarga Mak Ribut sempat kesulitan mendekat karena antusiasme warga yang ingin menyambut dan memeluknya.
"Alhamdulillah, saat ini Mak Ribut Uripah telah sampai di rumah dengan selamat. Ini atas upaya dan kerja sama semuanya," ujar Yoyok Riyo Sudibyo, yang turut mendampingi kepulangan Mak Ribut.
Yoyok Riyo Sudibyo menambahkan, dirinya sangat terharu melihat sambutan luar biasa dari warga dan keluarga Mak Ribut. Melihat isak tangis dan berangkulan Yoyok mengaku ikut merasakan kebahagiaan warga dengan kembalinya Mak Ribut Uripah.
"Saya, kalau tidak mantan tentara, pingin ikut menangis. Haru, sambutanya begitu luar biasa, saling menangis, merangkul, wujud hari dan bahagia," kata Yoyok.
Istianah, putri Mak Ribut, tak dapat menyembunyikan rasa syukur dan bahagianya atas kembalinya sang ibu. Ia menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu proses pemulangan ibunya, terutama kepada Yoyok Riyo Sudibyo.
"Saya terima kasih pada semua pihak, Pak Yoyok, atas usaha pemulangan Ibu saya. Alhamdulillah saya dipertemukan dengan ibu kandung saya," ungkap Istianah.
Kepala Desa Candirejo, Ahmad Musyafak, juga turut menyampaikan rasa bangganya atas kembalinya salah satu warganya yang telah lama dinyatakan hilang. Ia tidak menyangka bahwa Mak Ribut dapat kembali berkumpul bersama keluarga setelah hampir dua dekade berpisah.
"Alhamdulillah, Mak Ribut Uripah bisa kembali ke keluarga. Tidak menyangka sejak tahun 2006, berangkat TKW ke Malaysia, tanpa kabar tahun 2025, bisa kembali. Kumpul sama anaknya yang sejak kecil ditinggal," ungkap Ahmad Musyafak.
Kisah Mak Ribut: Simbol Harapan dan Keteguhan
Kisah Mak Ribut menjadi simbol harapan dan keteguhan bagi keluarga dan masyarakat Desa Candirejo. Kepulangannya membuktikan bahwa tidak ada yang mustahil, dan bahwa ikatan keluarga akan selalu kuat meskipun terpisah oleh jarak dan waktu. Kisah ini juga menjadi pengingat akan pentingnya perhatian dan perlindungan terhadap para pekerja migran Indonesia yang bekerja di luar negeri.
Berikut adalah poin-poin penting dari berita ini:
- Kepulangan Ribut Uripah: TKW asal Batang yang hilang selama 19 tahun di Malaysia akhirnya kembali ke kampung halamannya.
- Fasilitasi: Pemulangan Ribut Uripah difasilitasi oleh anggota DPR RI Yoyok Riyo Sudibyo.
- Pertemuan Keluarga: Ribut Uripah dipertemukan dengan keluarga di Jakarta sebelum kembali ke Batang.
- Sambutan Meriah: Kedatangan Ribut Uripah disambut dengan meriah oleh ratusan warga Desa Candirejo.
- Rasa Syukur: Keluarga dan masyarakat menyampaikan rasa syukur atas kembalinya Ribut Uripah.
- Simbol Harapan: Kisah Ribut Uripah menjadi simbol harapan dan keteguhan bagi keluarga dan masyarakat.