Upwelling di Waduk Cengklik Boyolali Sebabkan Kerugian Ratusan Juta Rupiah Bagi Petani Ikan
Upwelling di Waduk Cengklik Boyolali Sebabkan Kerugian Ratusan Juta Rupiah Bagi Petani Ikan
Boyolali, Jawa Tengah - Fenomena alam upwelling kembali menghantui para petani ikan di Waduk Cengklik, Boyolali. Peristiwa yang terjadi pada Rabu (19/03/2025) ini menyebabkan kematian massal ikan di Keramba Jaring Apung (KJA) dan diperkirakan menimbulkan kerugian hingga Rp 530 juta.
Menurut Kepala Bidang Perikanan Dinas Peternakan dan Perikanan (Disnakkan) Boyolali, Nurul Nugroho, upwelling dipicu oleh kondisi cuaca ekstrem yang meliputi langit mendung tanpa adanya angin selama seharian penuh. Kondisi ini menyebabkan terjadinya perputaran massa air dari dasar waduk ke permukaan.
"Naiknya massa air dari dasar waduk ini membawa konsekuensi serius," jelas Nurul. "Kadar oksigen (O2) di permukaan air menurun drastis. Selain itu, air dari dasar waduk juga membawa serta gas-gas beracun seperti Hidrogen Sulfida (H2S) dan Metan, yang sangat berbahaya bagi kehidupan ikan."
Kondisi ini diperparah dengan berlanjutnya kematian ikan hingga Kamis (20/03/2025). Setidaknya tiga kelompok petani ikan yang mengelola KJA di Waduk Cengklik mengalami dampak terparah akibat fenomena ini.
Berikut rincian kerugian yang dialami masing-masing kelompok:
- Kelompok Tirto Panguripan: Kehilangan sekitar 15 ton ikan, dengan total kerugian mencapai Rp 420 juta.
- Kelompok Sumber Rejeki: Kehilangan sekitar 1,1 ton ikan, dengan total kerugian mencapai Rp 30,8 juta.
- Kelompok Ngargorejo: Kehilangan sekitar 3 ton ikan, dengan total kerugian mencapai Rp 84 juta.
Menanggapi kejadian ini, Disnakkan Boyolali telah menerjunkan tim khusus untuk melakukan monitoring kualitas air di Waduk Cengklik. Tim ini bertugas untuk mengidentifikasi penyebab pasti upwelling dan memberikan rekomendasi kepada petani ikan untuk mengurangi dampak kerugian yang lebih besar.
"Kami menyarankan kepada para petani ikan untuk sementara waktu mengurangi pemberian pakan hingga kondisi cuaca dan kualitas air di waduk kembali stabil," ujar Nurul.
Pemerintah Kabupaten Boyolali juga telah menyiapkan bantuan bagi para petani ikan yang terdampak upwelling. Bantuan tersebut berupa pakan ikan dan bibit ikan untuk membantu meringankan beban kerugian yang dialami.
"Kami memahami bahwa fenomena upwelling ini sering terjadi dan sangat merugikan para petani ikan. Oleh karena itu, kami akan terus berupaya mencari solusi jangka panjang untuk mengatasi masalah ini dan meminimalkan dampaknya di masa mendatang," pungkas Nurul.
Disnakkan Boyolali menghimbau kepada seluruh petani ikan di Waduk Cengklik untuk terus memantau kondisi air dan segera melaporkan kepada pihak berwenang jika menemukan gejala upwelling atau tanda-tanda kematian ikan secara massal. Langkah ini diharapkan dapat membantu mencegah kerugian yang lebih besar dan menjaga keberlangsungan usaha perikanan di Waduk Cengklik.