Ragnar Oratmangoen Ungkap Kebimbangan Pasca-Pemecatan Shin Tae-yong di Tengah Kualifikasi Piala Dunia

Ragnar Oratmangoen: Pertanyaan di Balik Pergantian Pelatih Timnas Indonesia

Jakarta - Pemain naturalisasi Timnas Indonesia, Ragnar Oratmangoen, baru-baru ini mengungkapkan perasaannya terkait keputusan PSSI untuk mengakhiri kerja sama dengan pelatih Shin Tae-yong. Pengakuan ini membuka kembali diskusi tentang timing yang dinilai kurang tepat, terutama mengingat Tim Garuda saat itu sedang berjuang di babak kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia.

Oratmangoen, dalam sebuah wawancara dengan kanal YouTube Ziggo Sport, mengakui bahwa ia dan rekan-rekannya sempat mempertanyakan alasan di balik pemecatan Shin Tae-yong. Kontrak Shin Tae-yong yang seharusnya masih berlaku hingga 2027, menjadi salah satu poin yang disoroti.

"Ya, saya pikir kami semua memikirkan hal yang sedikit sama, mengapa sekarang?" ujar Oratmangoen.

Kekecewaan di ASEAN Cup 2024 Menjadi Pemicu?

Keputusan PSSI untuk mengakhiri kontrak Shin Tae-yong disinyalir kuat dipicu oleh performa mengecewakan Timnas Indonesia di ajang ASEAN Cup 2024. Saat itu, Tim Garuda yang diperkuat mayoritas pemain U-22 gagal menunjukkan performa terbaiknya dan tersingkir di fase grup. Kegagalan ini menjadi sorotan tajam dari berbagai pihak.

Adaptasi dengan Pelatih Baru: Tantangan Bagi Skuad Garuda

Setelah pemecatan Shin Tae-yong, PSSI menunjuk Patrick Kluivert sebagai pengganti. Namun, debut Kluivert tidak berjalan mulus. Timnas Indonesia harus menelan kekalahan telak 1-5 dari Australia pada laga yang berlangsung 20 Maret lalu.

Oratmangoen menekankan pentingnya menerima keputusan yang telah diambil, termasuk kehadiran pelatih baru dengan pendekatan yang berbeda. Ia menyadari bahwa skuad Garuda harus membuka lembaran baru bersama Patrick Kluivert setelah melewati proses panjang bersama Shin Tae-yong.

"Katakanlah: 'Eh, kami ingin melakukannya seperti ini sekarang, misalnya'. Jadi pada saat ada pelatih baru yang datang, apakah ini saat yang tepat?," kata Ragnar.

Pergantian pelatih di tengah kompetisi penting seperti kualifikasi Piala Dunia tentu membawa tantangan tersendiri. Para pemain harus beradaptasi dengan filosofi dan strategi baru yang diterapkan oleh pelatih yang baru.

Apresiasi Terhadap Shin Tae-yong

Terlepas dari kekecewaan atas pemecatannya, Oratmangoen tetap memberikan apresiasi terhadap kontribusi Shin Tae-yong selama melatih Timnas Indonesia. Ia menilai bahwa Shin Tae-yong telah melakukan pekerjaan yang baik, terutama dalam menangani pemain-pemain keturunan Eropa yang kini menjadi tulang punggung tim.

"Bagi kami itu mungkin soal kebiasaan sebagai pemain dari klub Eropa," ujar Oratmangoen.

Ia menambahkan bahwa Shin Tae-yong mampu mengakomodasi perbedaan budaya dan gaya bermain antara pemain Eropa dan pemain lokal.

"Bagaimanapun juga dia berasal dari Asia sehingga cara kerjanya masih sangat berbeda dari yang biasa kami lakukan. Tetapi saya menemukan bahwa dia melakukannya dengan baik di dalam grup, saya pikir," pungkas Ragnar.