Serangan Busur Panah di Makassar: Tiga Kasus dalam Empat Hari, Polisi Tingkatkan Keamanan
Serangan Busur Panah di Makassar: Tiga Kasus dalam Empat Hari, Polisi Tingkatkan Keamanan
Kota Makassar, Sulawesi Selatan, tengah dibayangi ancaman serangan busur panah yang terjadi secara beruntun. Dalam kurun waktu empat hari selama bulan Ramadan, setidaknya tiga kasus penyerangan dilaporkan, menimbulkan keprihatinan dan kekhawatiran di tengah masyarakat. Kejadian ini bahkan melibatkan seorang anggota kepolisian sebagai korban, menunjukkan eskalasi kekerasan yang mengkhawatirkan.
Insiden pertama terjadi pada Sabtu, 1 Maret 2025, di perbatasan Jalan Sungai Saddang dan Jalan Pelita Makassar. Bripda MR (21), anggota Polres Pelabuhan Makassar, menjadi korban serangan saat berpatroli usai menjalankan tugas pengamanan Ramadan. Ia mengalami luka panah di lengan akibat serangan yang diduga dilakukan oleh anggota geng motor. Kapolres Pelabuhan Makassar, AKBP Restu Wijayanto, mengkonfirmasi kejadian tersebut dan menyatakan telah dibentuk tim khusus untuk memburu pelaku. Upaya penyelidikan melibatkan pengumpulan keterangan saksi dan pemeriksaan rekaman CCTV di sekitar lokasi kejadian.
Tidak hanya anggota kepolisian, warga sipil pun menjadi sasaran. Pada Minggu, 2 Maret 2025, sekitar pukul 03.30 WITA, seorang remaja bernama Ian mengalami luka panah di leher di Jalan Tinumbu. Kejadian ini terjadi saat Ian tengah bermain bola. Pelaku yang tidak dikenal langsung melarikan diri usai melancarkan aksinya. Beruntung, seorang tetangga Ian yang merupakan anggota polisi berhasil membantu mengeluarkan anak panah dari leher korban. Polsek Bontoala saat ini tengah melakukan penyelidikan untuk mengungkap identitas pelaku.
Kasus ketiga terjadi pada Senin, 3 Maret 2025, di sebuah rumah makan di Jalan Abdul Kadir, Kecamatan Tamalate. Seorang pria yang identitasnya belum terungkap ditemukan dengan luka panah di kaki. Korban masuk ke rumah makan dalam keadaan terluka dan meminta pertolongan. Meskipun korban tidak melaporkan kejadian tersebut kepada pihak kepolisian, Polsek Tamalate telah melakukan penyelidikan dan melakukan penyisiran di lokasi kejadian. Pihak kepolisian menyatakan akan tetap menindaklanjuti kasus ini meskipun tanpa laporan resmi dari korban.
Menanggapi serangkaian peristiwa ini, pihak kepolisian menegaskan komitmennya untuk meningkatkan keamanan dan ketertiban masyarakat. Peningkatan patroli, terutama pada malam hari dan setelah sahur, serta razia dan operasi gabungan, dilakukan untuk mencegah terulangnya kejadian serupa. Kepolisian mengimbau kepada masyarakat untuk tetap waspada dan melaporkan setiap kejadian mencurigakan kepada pihak berwajib.
Kejadian-kejadian ini menimbulkan pertanyaan serius terkait motif para pelaku dan keamanan kota Makassar. Keberadaan pelaku yang masih berkeliaran juga menjadi perhatian utama pihak berwajib yang berjanji untuk segera mengungkap kasus ini dan memberikan rasa aman kepada masyarakat, khususnya selama bulan Ramadan.
- Kasus 1: Serangan terhadap Bripda MR, anggota Polres Pelabuhan Makassar, di Jalan Sungai Saddang-Jalan Pelita Makassar. Luka di lengan.
- Kasus 2: Serangan terhadap remaja Ian di Jalan Tinumbu, Kecamatan Bontoala. Luka di leher.
- Kasus 3: Serangan terhadap pria tak dikenal di rumah makan Jalan Abdul Kadir, Kecamatan Tamalate. Luka di kaki.
Pihak kepolisian meminta kerjasama masyarakat dalam memberikan informasi yang dapat membantu mengungkap kasus ini. Keselamatan dan keamanan warga menjadi prioritas utama dalam penanganan kasus ini.