Tragedi Umrah: DPR Desak Transparansi Penyelidikan Kecelakaan Bus di Arab Saudi

Investigasi Mendalam Tragedi Kecelakaan Bus Jemaah Umrah di Arab Saudi

Jakarta - Komisi VIII DPR RI mendesak transparansi penuh dalam penyelidikan penyebab kecelakaan bus yang menimpa jemaah umrah Indonesia di Arab Saudi. Desakan ini muncul seiring dengan upaya penanganan korban dan identifikasi penyebab utama insiden tragis tersebut.

Anggota Komisi VIII DPR RI, An'im Falachuddin, menekankan pentingnya keterlibatan aktif biro umrah dalam proses investigasi. Menurutnya, penyelidikan tidak hanya berfokus pada aspek teknis kendaraan, tetapi juga faktor-faktor lain seperti human error atau potensi kelalaian.

"Biro umrah harus proaktif dan terbuka dalam memberikan informasi. Pemeriksaan menyeluruh terhadap kelayakan kendaraan sangat krusial," tegas An'im, Sabtu (22/3/2025). "Kita perlu memastikan apakah ada indikasi ketidaklayakan kendaraan, kesalahan manusia, atau murni kecelakaan. Semua aspek ini harus diungkap secara transparan demi keadilan dan pencegahan di masa depan."

Peran Aktif Pemerintah dalam Pencegahan dan Penanganan Korban

An'im juga menyoroti pentingnya peran pemerintah Indonesia, khususnya Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) dan Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) di Arab Saudi, dalam upaya pencegahan kecelakaan serupa di masa mendatang. Koordinasi yang erat dengan otoritas setempat dan peningkatan standar keselamatan transportasi jemaah umrah menjadi kunci utama.

"Kedutaan dan Konsulat Jenderal memiliki peran vital dalam memastikan keselamatan jemaah umrah Indonesia. Upaya pencegahan harus menjadi prioritas utama," ujarnya.

Selain itu, An'im meminta KJRI, Kementerian Luar Negeri (Kemlu), dan Kementerian Agama (Kemenag) untuk memberikan bantuan maksimal kepada korban luka dan keluarga korban meninggal dunia. Fasilitasi proses pemakaman dan pemulihan trauma bagi para korban luka menjadi perhatian utama.

"Kami meminta kementerian terkait untuk fokus pada penanganan korban luka yang masih dirawat dan memfasilitasi proses pemakaman dengan layak," kata An'im.

Detail Kecelakaan dan Identifikasi Korban

Keterangan dari Konjen RI di Jeddah, Yusron Ambari, mengungkapkan kronologi kecelakaan yang terjadi di Wadi Qudied, jalan antara Mekkah dan Madinah. Bus yang membawa jemaah umrah WNI disalip oleh bus lain, kemudian menabrak sebuah jip, terguling, dan terbakar.

"Bus menabrak jip, kemudian terguling dan terbakar. Kedua kendaraan terbakar di pinggir jalan," jelas Yusron, Jumat (21/3/2025).

Kecelakaan tragis ini menyebabkan 6 orang meninggal dunia dan 3 orang mengalami luka-luka. Identifikasi korban meninggal dunia telah dilakukan, yaitu:

  • Sumarsih Djarudin (44)
  • Audrya Malika Adam (16)
  • Eny Soedarwati (49)
  • Dian Novita (38)
  • Areline Nawallya Adam (22)
  • Dawam Mahmud (48)

Sementara itu, tiga korban luka yang masih dirawat di rumah sakit adalah:

  • Fabian R Respati (14), mengalami luka bakar serius
  • Ahsantudhonni Ghozali (55), mengalami retak tulang
  • Muhammad Alawi (22), mengalami retak tulang

Pemerintah Indonesia terus berupaya memberikan pelayanan terbaik bagi para korban dan keluarga yang terdampak tragedi ini. Diharapkan, investigasi yang transparan dan komprehensif dapat mengungkap penyebab kecelakaan dan mencegah kejadian serupa di masa mendatang.