Master Bagasi dan Kemenperin Bersinergi: UMKM Indonesia Siap Mendunia
Master Bagasi Gandeng Kemenperin untuk Ekspansi Pasar Global UMKM
Jakarta, [Tanggal Hari Ini] – Master Bagasi, sebuah platform e-commerce lintas negara yang berdedikasi untuk memberdayakan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM), semakin memantapkan posisinya dalam mendukung pertumbuhan ekonomi lokal. Kolaborasi strategis dengan pemerintah, khususnya Kementerian Perindustrian (Kemenperin), menjadi kunci dalam upaya membuka akses pasar global bagi produk-produk unggulan Indonesia.
Dalam pertemuan penting dengan Direktur Jenderal Industri Kecil, Menengah, dan Aneka (Dirjen IKMA) Kemenperin, Reni Yanita, Master Bagasi membahas secara mendalam serangkaian inisiatif yang dirancang untuk mempercepat penetrasi UMKM Indonesia ke pasar internasional. Inisiatif-inisiatif ini mencakup pemanfaatan inovasi teknologi terkini, akselerasi pengembangan produk yang berdaya saing global, serta pelaksanaan kampanye edukasi yang komprehensif.
Reni Yanita menyambut baik inisiatif kolaborasi ini dan menegaskan komitmen penuh Kemenperin untuk mendukung UMKM binaannya. Bentuk dukungan tersebut diwujudkan dengan membuka akses bagi UMKM melalui platform digital yang dikelola oleh Dirjen IKMA Kemenperin, yaitu https://ifi.Dirjen IKMA Kemenperin.go.id/. Platform ini diharapkan menjadi jembatan yang menghubungkan UMKM dengan peluang pasar yang lebih luas.
Amir Hamzah, Founder dan CEO Master Bagasi, menyampaikan visinya yang kuat untuk membawa produk-produk lokal dan hasil karya UMKM ke panggung dunia. Beliau menekankan bahwa kolaborasi adalah kunci utama untuk mencapai tujuan tersebut.
"Sinergi antara pemerintah, pelaku industri, dan UMKM adalah fondasi yang kokoh untuk membawa produk Indonesia ke level global," ujar Hamzah dengan penuh semangat.
Fokus pada Akselerasi Produk dan Keberlanjutan
Diskusi antara Master Bagasi dan Dirjen IKMA Kemenperin menyoroti pentingnya akselerasi produk UMKM. Reni Yanita menekankan perlunya keberlanjutan dalam seluruh proses produksi, mulai dari pengolahan bahan baku hingga pengemasan produk akhir. Contoh-contoh konkret yang disebutkan termasuk transformasi buah menjadi keripik, rempah-rempah menjadi bubuk, serta penggunaan kemasan yang tahan lama dan inovatif.
Namun, tantangan terbesar yang dihadapi adalah bagaimana meningkatkan efisiensi pendampingan UMKM secara daring. Hal ini menjadi perhatian utama mengingat luasnya jangkauan UMKM di seluruh Indonesia.
Melestarikan Warisan Budaya Indonesia
Selain fokus pada pengembangan produk, pertemuan tersebut juga membahas mengenai ancaman produk printing tekstil yang menyerupai batik. Menanggapi hal ini, Dirjen IKMA Kemenperin dan Master Bagasi sepakat untuk menggalakkan kampanye penggunaan batik asli. Langkah ini bertujuan untuk melestarikan batik cap, batik tulis, dan berbagai warisan budaya asli Indonesia lainnya.
Edukasi kepada diaspora Indonesia di luar negeri juga menjadi bagian penting dari kampanye ini. Dengan meningkatkan kesadaran tentang nilai dan keunikan batik asli, diharapkan permintaan terhadap produk-produk batik lokal akan semakin meningkat.
Peluang Kolaborasi yang Luas
Master Bagasi dan Dirjen IKMA Kemenperin melihat berbagai peluang kolaborasi yang dapat dieksplorasi lebih lanjut, di antaranya:
- Kolaborasi dalam program dan event Dirjen IKMA Kemenperin, baik yang diselenggarakan secara offline maupun online.
- Penyelenggaraan penyuluhan tentang ekspor B2C (Business-to-Consumer) dan regulasi perdagangan global.
- Program Gerebek UMKM di berbagai daerah untuk menggali potensi produk lokal.
- Berbagi wawasan dan strategi dalam berbagai forum industri.
Master Bagasi: Lebih dari Sekadar Logistik
Sebagai informasi tambahan, Master Bagasi tidak hanya berfokus pada layanan logistik, tetapi juga berupaya untuk memberikan nilai tambah bagi UMKM. Perusahaan ini akan menghadirkan layanan Ads Placement bagi mitra UMKM yang ingin meningkatkan visibilitas produk mereka di pasar global. Dengan demikian, UMKM dapat bersaing secara lebih efektif dan menjangkau konsumen yang lebih luas.
Kolaborasi antara Master Bagasi dan Kemenperin ini menjadi angin segar bagi UMKM Indonesia. Dengan dukungan teknologi, akses pasar yang lebih luas, dan pendampingan yang berkelanjutan, UMKM Indonesia siap untuk bersinar di panggung dunia.