Intervensi Pasar Digenjot, Harga Bawang Merah dan Bawang Putih Meroket Jelang Lebaran

Harga Bawang Merah dan Bawang Putih Melonjak: Pemerintah Bergerak Cepat Stabilkan Pasar Jelang Lebaran

Menjelang Hari Raya Idul Fitri, pasar komoditas bawang merah dan bawang putih mengalami gejolak harga yang signifikan. Badan Pangan Nasional (NFA) mencatat adanya kenaikan harga yang mencapai 20% di atas Harga Acuan Penjualan (HAP), menimbulkan kekhawatiran di kalangan konsumen. Menyikapi situasi ini, pemerintah bergerak cepat dengan serangkaian intervensi pasar untuk menstabilkan harga dan menjamin ketersediaan pasokan.

Lonjakan Harga yang Signifikan

Data dari NFA menunjukkan per tanggal 21 Maret, harga rata-rata bawang merah di tingkat konsumen nasional mencapai Rp 42.581 per kilogram. Angka ini menunjukkan peningkatan tajam dibandingkan pertengahan Februari yang berada di kisaran Rp 34.849 per kilogram. Sementara itu, harga bawang putih juga mengalami kenaikan, mencapai Rp 44.097 per kilogram pada 21 Maret, naik dari Rp 41.984 per kilogram pada Januari.

Kepala Badan Pangan Nasional Arief Prasetyo Adi menyatakan bahwa pihaknya terus memantau pergerakan harga pangan pokok strategis. "Ketika sudah mulai ada tren kenaikan, tentu harus segera ditindaklanjuti dengan berbagai program intervensi yang diinisiasi pemerintah bersama stakeholder pangan," ujarnya.

Disparitas Harga di Berbagai Daerah

Panel harga pangan nasional menunjukkan bahwa di beberapa daerah, harga bawang merah sudah mencapai Rp 46.000-50.000 per kilogram, seperti di Kalimantan Utara, Kalimantan Timur, Jakarta, Papua, Papua Barat Daya, dan Papua Tengah. Begitu pula dengan bawang putih, harga rata-rata di beberapa daerah telah mencapai Rp 47.000-60.000 per kilogram, termasuk di Jakarta, Kalimantan Timur, Sulawesi Tenggara, Papua, Papua Barat Daya, dan Papua Tengah.

Kondisi ini jauh melampaui HAP yang ditetapkan, yaitu Rp 36.500-Rp 41.500 per kilogram untuk bawang merah dan Rp 38.000 per kilogram untuk bawang putih.

Intervensi Pemerintah: Fasilitasi Distribusi Pangan (FDP)

Untuk mengatasi lonjakan harga ini, NFA berkolaborasi dengan Direktorat Jenderal Hortikultura Kementerian Pertanian (Kementan) untuk menggelontorkan stok bawang merah dan bawang putih yang dipasok langsung dari petani lokal dengan harga di bawah pasar. Program ini dikenal sebagai Fasilitasi Distribusi Pangan (FDP).

Pada tanggal 21 Maret, NFA telah mendistribusikan 1 ton bawang, terdiri dari 700 kg bawang merah dan 300 kg bawang putih, dengan harga masing-masing Rp 33.000 per kilogram dan Rp 30.000 per kilogram. Pasokan ini berasal dari Champion Bawang binaan Kementan melalui program FDP, sehingga terjamin berasal dari petani lokal.

"Sebisa mungkin kita penuhi kebutuhan konsumsi masyarakat dengan hasil panen petani lokal sendiri. Kita bantu buka jalur penjualan dari yang makro sampai mikro seperti hari ini," kata Arief. Ia juga menekankan fokus Presiden Prabowo terhadap kondisi harga dan ketersediaan pangan.

Operasi Pasar Pangan Murah Digenjot

Selain FDP, pemerintah juga terus menggenjot realisasi Operasi Pasar Pangan Murah. Hingga 20 Maret, program ini telah menjangkau 3.027 titik lokasi di 37 provinsi dan 462 kabupaten/kota.

Komoditas yang disediakan dengan harga khusus dalam operasi pasar ini meliputi:

  • Beras SPHP: 1.388 ton
  • Gula konsumsi: 450 ton
  • MinyaKita: 427 kiloliter
  • Daging kerbau: 25 ton
  • Bawang putih: 4.239 kg
  • Bawang merah: 1.935 kg
  • Telur ayam ras: 26.770 kg
  • Daging ayam ras: 9.083 kg

Dengan berbagai upaya ini, pemerintah berharap dapat menstabilkan harga bawang merah dan bawang putih menjelang Lebaran, serta membantu petani lokal memasarkan hasil panen mereka.